Benny Geram Terhadap Mafia PMI: Negara Bukan Ditakdirkan Kalah dengan Sindikat

Kepala BP2MI Benny Rhamdani.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional - Kinerja Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) era Benny Rhamdani diapresiasi Bupati Karawang Jawa Barat, Cellica Nurrachadiana. Menurut Cellica, ada inovasi perubahan dan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI).

Polisi Olah TKP Home Industry Tembakau Sintetis di Sentul: Ini Laboratorium Pertama di Indonesia

Dia mengatakan demikian usai lakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU kerjasama di Kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 13 April 2023.

Dalam kesempatan itu, Benny mengatakan, komitmen pihaknya untuk melindungi PMI dari ujung kaki sampai ujung rambut. Dia menekankan perlunya peran pemerintahan daerah untuk melindungi PMI dari tangan-tangan jahil mafia sindikat PMI yang ingin perjualbelikan ke luar negeri dengan modus iming-iming pekerjakan.

Paparkan Revolusi Ketenagakerjaan PMI, Kepala BP2MI Sebut Golden-Triangle Harus Kolaborasi Solid

Benny ingin ada kerja-kerja kolaboratif yang semakin kuat antara BP2MI dengan pihak terkait. Ia mengatakan negara harus hadir membuktikan untuk para PMI.

"Ada potret penempatan ilegal anak-anak bangsa, dan ada potret pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan legal. Negara hadir benar-benar hadir memperlakukan PMI secara hormat. Pelindungan tiga dimensi dilakukan," kata Benny, dalam keterangannya, Kamis, 13 April 2023.

Dibaca 43 Juta Kali, Cerita The Perfect Strangers Ternyata Terinspirasi dari Sopir Taksi

Benny menegaskan pernyataannya soal kejahatan kemanusiaan melalui penempatan non-prosedural PMI tak boleh didiamkan. Benny mengaku emosinya terpantik jika menemukan dan menyaksikan penempatan PMI secara ilegal dilakukan. 

"Negara yang kuat ini malah seolah-olah kalah dengan kekuatan segelintir orang yang disebut sindikat," ujar politikus Hanura tersebut.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana

Photo :
  • Istimewa

Dia geram dengan sindikat PMI ilegal karen sebagian besar korban sindikat adalah kaum perempuan yaitu ibu-ibu.

"Kenapa saya marah, karena 80 persen korban penempatan ilegal itu adalah ibu-ibu. Ini tidak bisa dibiarkan," tutur Benny. 

Bagi dia, melawan sindikat merupakan keterpanggilan historis. Ia menegaskan pentingnya penegakan hukum yang mesti dilakukan.

"Ini kuncinya, bagaimana negara yang religius ini, memiliki aparatur negara ini, digaji dan dipersenjatai rakyat, lalu kalah oleh para sindikat," ujar Benny. 

"Calo yang turun ke desa-desa lalu melakukan penempatan ilegal. Di mana perangkat daerah seperti tak punya kekuatan," lanjut Benny.

Pun, dia menyampaikan kembali negara tak boleh kalah dengan para sindikat. Ia mengatakan, keberadaan negara yang memiliki berbagai sumber daya, jika tak mengambil peran pentingnya, maka konsekuensinya akan dipermalukan oleh para sindikat. Benny ingin menghindari hal tersebut.

"Saya katakan negara ini bukan ditakdirkan untuk kalah dengan para sindikat. Negara ini ditakdirkan sebagai negara kuat. Hukum menjadi panglima," sebutnya.

Benny bilang jangan sampai negara berkompromi atau duduk satu meja dengan para sindikat.

"Negara ini tidak ditakdirkan untuk duduk satu meja, berkompromi, bernegosiasi dengan para sindikat, para bajingan yang merugikan anak-anak bangsa," tutur Benny.

Adapun Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menjelaskan, sejauh ini banyak perubahan dan inovasi yang dilakukan BP2MI era Benny. Dia menyebut ikhtiar BP2MI berupaya berikan pelayanan kepada PMI.

"Tentunya motivasi yang dikemukakan beliau Pak Benny tentu menjadi motivasi penting bagi kami, bahwa sesungguhnya kita sebagai pelayan masyarakat memberikan pelayanan terbaik migran Indonesia," ujar Cellica.

Dia pun berharap kerjasama dengan BP2MI bisa berdampak baik bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam membangun bangsa Indonesia.

"Tentu kita berharap kerjasama dengan BP2MI berjalan dengan lancar. Dan, kita juga akan melindungi PMI yang ada di Karawang sebagai bentuk kerjasama dengan BP2MI," katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya