Brigjen Djuhandani: Dito Mahendra Bakal Masuk DPO Jika Mangkir Diperiksa Tersangka

Dito Mahendra usai diperiksa KPK
Sumber :
  • VIVA/Edwin Firdaus

VIVA NasionalTim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah menetapkan Dito Mahendra sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal usai dilakukan gelar perkara pada Senin, 17 April 2023. Tentu, penyidik akan memanggil Dito Mahendra sebagai tersangka.

Eks Anak Buah SYL Sebut BPK Minta Uang Rp12 Miliar untuk WTP, KPK Ultimatum Begini

“Kan baru gelar. Kita kan harus selesaikan administrasi semua,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Djuhandani Rahardjo saat dikonfirmasi wartawan.

Direskrimum Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Djuhandani.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Polri Buru WN Iran Pengirim 'Kado' Berisi 20 Ribu Ekstasi dari Belanda-Belgia

Maka dari itu, Djuhandani mengimbau kepada Dito Mahendra untuk bersikap kooperatif dalam menjalani proses hukum. Sebab, kata dia, penyidik akan menetapkan Dito Mahendra sebagai buronan atau masuk daftar pencarian orang (DPO) apabila tidak kooperatif nantinya.

“Ya kita akan panggil tersangka. Kalau enggak kunjung datang, kami DPO,” ujarnya.

Saksi Sebut SYL Palak Pejabat saat Kunjungan ke Brazil Hingga Amerika Serikat

Djuhandani Rahardjo mengatakan, penyidik telah melakukan gelar perkara yang dihadiri perwakilan Inspektorat Pengawas Umum (Itwasum) Polri, Divisi Hukum Polri, Divisi Propam Polri dan Wasidik Bareskrim Polri.

“Peserta gelar sepakat menaikan status Dito Mahendra dari saksi menjadi tersangka,” kata Djuhandani saat dikonfirmasi wartawan.

Namun, Djuhandani belum menjelaskan secara detail terkait pengenaan pasal terhadap Dito Mahendra. Memang, Dito Mahendra sudah dua kali dipanggil penyidik untuk diperiksa sebagai saksi tapi mangkir.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Djuhandani Rahardjo mengatakan ada sembilan senjata milik Dito Mahendra yang diserahkan Penyidik KPK kepada Badan Intelkam Polri tidak dilengkapi izin dokumen.

“Hasil pendataan, didapat sembilan jenis senjata api illegal atau tidak dilengkapi dengan dokumen/surat izin,” kata Djuhandani saat dihubungi wartawan pada Kamis, 30 Maret 2023.

Menurut dia, KPK melakukan penggeledahan di kantor milik Dito daerah Selong, Kebayoran Baru pada 13 Maret 2023 sekira jam 21.00 WIB. Ternyata, kata dia, KPK menemukan berbagai jenis senjata api, senjata angin, senjata tajam, dokumen senjata api, magazine, amunisi dan aksesoris senjata api.

“Penyidik KPK berkoordinasi dengan Kabid Yanmas Baintelkam Polri untuk melakukan pendataan dan verifikasi lebih lanjut,” ujarnya.

Penggeledahan rumah Dito Mahendra di Kawasan Senopati, Jaksel

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana

Selanjutnya, Djuhandani menyebut Bidang Yanmas Baintelkam Polri menyerahkan sembilan pucuk senjata api milik Dito yang tidak dilengkapi dokumen ke Bareskrim Polri untuk ditindaklanjuti penanangannya.

“Saat ini, masih didalami penyelidikannya oleh anggota Direktorat Tipidum,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengakui Polri telah menerima belasan senjata api dari Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menggeledah rumah Dito Mahendra pada Senin, 13 Maret 2023.

“Untuk 15 senpi yang telah diserahkan KPK ke Polri,” kata Ramadhan di Mabes Polri pada Senin, 20 Maret 2023.

Menurut dia, pihak kepolisian saat ini masih melakukan pendalaman terkait kepemilikan senjata api Dito Mahendra. “Polri saat ini sedang mendalami asal usul senpi tersebut,” ujarnya.

Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggeledah rumah Dito Mahendra pada Senin 13 Maret 2023 kemarin. Dalam penggeledahan tersebut penyidik KPK temukan 15 pucuk senjata api.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya