Bantah Anaknya Monopoli Bisnis di Lapas, Yasonna Laoly: Bohong Besar Itu

Menkumham Yasonna Laoly
Sumber :
  • Andrew Tito/VIVA.

VIVA Nasional – Belakangan ini, di jagat media sosial ramai mengenai Anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Yamitema Laoly, disebut-sebut menjalankan praktik monopoli bisnis di Lapas. Kabar itu bermula dari peenyataan aktor senior Tio Pakusadewo, yang menyebut ada anak Menteri yang memonopoli bisnis di Lapas.

Konsumen Makin Pede Tatap Ekonomi Indonesia, BI Ungkap Indikatornya

Kemudian pengguna akun twitter dengan nama pengguna @partaisocmed menyebut anak Menteri tersebut adalah Yamitema Laoly, anak dari Menkumham Yasonna Laoly. Menanggapi hal tersebut, Yasonna mengatakan, tuduhan keterlibatan anaknya, Yamitema Laoly, dalam bisnis di lembaga pemasyarakatan adalah bohong besar.

"Ah bohong besar itu, enggak ada. Nanti ada keterangan dari kalapasnya," kata Yasonna ditemui wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

19 Pelestari Budaya Raih Penghargaan Nusantara Awards 2024, Diserahkan Menkumham

Ilustrasi Lapas

Photo :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Yasonna mengatakan, Tio sendiri pernah bekerja sama dengan Jeera sebagai pelatih. Menurutnya, Jeera adalah sebuah yayasan yang memiliki tujuan membina para narapidana.

Seberapa Penting Budaya Clock in dan Clock Out Karyawan Dorong Kinerja Perusahaan? Ini Penjelasannya

"Itu kan Tio pernah dua kali di sana. Dia juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Jadi, Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu. Tio pernah diminta pelatih, tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan," tambah Yasonna.

Ilustrasi napi di penjara.

Photo :
  • ANTARA

Yasonna bahkan menyebut Tio Pakusadewo pernah dimasukkan ke straff cell atau sel khusus bagi warga binaan pemasyarakatan yang terbukti melakukan kesalahan di dalam rutan atau bisa disebut sebagai sel hukuman.

"Makanya heran juga saya. Pelanggaran Tio Pakusadewo tanya karutannya. Pokoknya berat, masuk straff cell'," ungkap Yasonna.

Yasonna menegaskan bahwa Yayasan Jeera tersebut melatih para napi. "Yayasan (Jeera) ini (memang) ada, bukan dia (Yamitema) ada di situ. Yayasan kerja sama dengan lapas melatih napi untuk ada yang jadi barista, (kerajinan) kulit, kalau kalian lihat ada produk-produk kulit, nah mereka itu," tambah Yasonna

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya