Ahok Ragu Tetap Jadi Komisaris Pertamina Saat Jokowi Lengser: Masing-masing Presiden Punya Teman

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di IKN
Sumber :
  • Istimewa/VIVA/Jhovanda

Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan dirinya tak mungkin lagi menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah lengser. Hal itu ditegaskan Ahok saat dirinya menjadi bintang tamu dalam Podcast Kaesang Pangarep.

KSAD Tegaskan TNI AD Tegak Lurus Selama Masa Transisi Kepimpinan Presiden Jokowi

Ahok awalnya cerita saat Jokowi mempertanyakan nasibnya di Pertamina. Saat itu, Jokowi bertanya apakah Ahok tetap menjadi Komisaris Utama Pertamina jika dirinya tak lagi jadi Presiden RI.

"Bapaknya tanya sama saya, kalau saya sudah tidak jadi presiden, kira-kira Pak Ahok masih bisa ada di Pertamina enggak ya? Saya bilang, enggak mungkin pak," kata Ahok dikutip dari Podcast Kaesang Pangarep, Selasa, 10 Oktober 2023. 

Peran Presiden Salurkan Bansos, Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu

Ucapan ulang tahun Jokowi dari Ahok

Photo :
  • instagram.com/basukibtp

Ahok kemudian menjelaskan, setiap presiden memiliki teman yang akan ditempatkan untuk mengisi satu jabatan. Ia lantas menyinggung hubungannya dengan Presiden Jokowi yang telah terjalin sejak lama.

4 Jenderal yang Berani Menentang Soeharto, Keluarga Dipersulit hingga Dicopot Jabatan

Menurut Ahok, tak mungkin dirinya bisa menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina jika tidak berteman dengan Jokowi, yang merupakan Presiden Indonesia.

"Kenapa? Karena masing-masing presiden punya temannya, dia mau taruh temannya dong. Tapi, untungnya buat saya, kalau bukan teman presiden mana mungkin saya jadi Komisaris Utama Pertamina," ujarnya.

"Walaupun setelah saya masuk, saya bisa tunjukkan saya ada portofolio kemampuan," kata Ahok.

Lebih lanjut, Ahok pun mengungkapkan bahwa awalnya dia ditawari untuk menjadi Direktur Utama (Dirut). Sebab, dengan menjadi Direktur Utama maka proses eksekusi segala kebijakan maupun program berjalan dengan cepat.

Namun, menurut pandangan Ahok, akan lebih enak jika membawahi Dirut yang menuruti semua perintah.

"Presiden kan tahu, dia sudah tahu tempatin orang mana yang lebih cocok. Makanya beliau bilang jadi Dirut lebih cepat eksekusinya, saya bilang yang penting dirutnya nurut, lebih enak pak karena kan ada bemper kan," kata Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya