Jokowi ingin Jepang Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida
Sumber :
  • Istimewa/Biro Pers Istana Kepresidenan

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah memimpin KTT perayaan 50 tahun ASEAN-Jepang di Tokyo pada Minggu, 17 Desember 2023. Pada kesempatan itu, ada beberapa hal yang ditekankan Presiden Jokowi.

Tanggapi Ide Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Hasto Bilang PDIP Punya Tradisi 'Klub Kerakyatan'

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan ada beberapa poin yang ditekankan Presiden Jokowi dalam acara KTT perayaan 50 tahun ASEAN-Jepang di Tokyo, diantaranya penekanan kemitraan strategis komprehensif ASEAN-Jepang yang disepakati di Jakarta pada September 2023, harus menjadi modalitas untuk terus memperkokoh hubungan.

“Kemitraan ini harus direalisasikan dalam bentuk kerja sama konkret, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat, seperti kerja sama pendanaan infrastruktur, transisi energi, transformasi digital, ketahanan pangan dan penguatan rantai pasok,” kata Retno dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Senin, 18 Desember 2023.

Wapres Ma’ruf Amin: Presidential Club Tak Harus Bentuk Formal

Presiden Joko Widodo

Photo :
  • Istimewa/Biro Pers Istana Kepresidenan

Menurut dia, kemitraan ASEAN – Jepang juga harus berorientasi masa depan membangun new generation partnership untuk menjadi jangkar bagi kemakmuran, perdamaian dan stabilitas kawasan.

Putin Resmi Dilantik Jadi Presiden Rusia, Lanjut Menjabat 6 Tahun Lagi

Kemudian, Retno mengatakan Presiden Jokowi menggarisbawahi soal topik mengenai review of ASEAN relations dan partners for peace and stability, bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta demografi penduduk muda yang besar, akan sia-sia apabila stabilitas dan perdamaian tidak terjaga.

“Karena itu, ASEAN dan Jepang harus bahu-membahu menjadi bagian dari solusi untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan,” ujarnya.

Adapun, kata Retno, solusi yang disampaikan Presiden Jokowi untuk menjaga stabilitas perdamaian di kawasan dengan tiga cara yaitu membangun kolaborasi yang inklusif, termasuk implementasi ASEAN Outlook on the Indo Pacific.

“Penghormatan Aturan Hukum Internasional, termasuk UNCLOS 1982 dan norma-norma kawasan. Dan terus memperkuat sentralitas ASEAN, termasuk dalam penyelesaian isu Myanmar, melalui mekanisme Troika,” jelas dia.

Selanjutnya, kata Retno, Presiden Jokowi juga membahas penguatan upaya untuk mempererat hubungan antar masyarakat, terus membangun kemitraan yang berorientasi ke depan, di tengah tantangan dunia yang semakin kompleks.

“Presiden Republik Indonesia juga menegaskan fokus kerja sama ke depan juga harus dapat membawa masyarakat ASEAN dan Jepang untuk menuju transformasi era Revolusi Industri 5.0,” ujarnya.

Menurut Retno, hal ini akan dapat dicapai jika kerja sama terfokus pada peningkatan kualitas talenta melalui kerja sama pendidikan, research development serta pengembangan ekonomi digital, termasuk peningkatan mobilitas masyarakat.

“Khususnya agar angkatan kerja ASEAN yang besar dapat mendukung kebutuhan Jepang yang tinggi untuk tenaga kerja profesional yang terampil,” ucapnya.

Presiden Joko Widodo

Photo :
  • Istimewa/Biro Pers Istana Kepresidenan

Disamping itu, Retno menambahkan Presiden Jokowi menyampaikan kerja sama ekonomi ASEAN – Jepang ke depan harus memprioritaskan dua hal, yaitu percepatan transformasi digital untuk up-skilling dan re-skilling SDM, serta integrasi UMKM ke dalam ekosistem digital, dimana ASEAN Japan Center dapat mendukung upaya ini.

“Dan penguatan ketahanan pangan dan energi melalui kerja sama teknologi pertanian dan pangan, serta investasi alih teknologi untuk mempercepat transisi energi. Presiden juga mengharapkan dukungan Jepang untuk mendorong pemanfaatan RCEP, melalui pembentukan RCEP Support Unit di Jakarta,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya