Tegaskan Komitmen, Kemenag Minta Petugas Haji Siap Bekerja 24 Jam

Petugas haji
Sumber :
  • MCH 2023/ Romadanyl

VIVA Nasional – Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag RI, Arsad Hidayat meminta petugas haji menggunakan seragam selama bertugas walaupun saat berada di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Hal ini ditegaskannya saat memberikan materi Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 890 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Rabu (20/3/2024) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Dikatakan Arsad, petugas adalah orang pertama yang akan dicari jemaah ketika mereka menemukan permasalahan.

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika

Hal ini juga akan menunjukkan eksistensi petugas selama berada di Tanah Suci. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Rincian Rencana Perjalanan Haji 1445 H

Photo :
  • VIVA
Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

"Seragam adalah jati diri petugas haji. Sebagai pembentuk prilaku dan sikap ketika berhadapan dengan jemaah. Seragam juga akan memudahkan jemaah meminta bantuan terutama yang tersesat," ungkap Arsad.

Bukan hanya menggunakan seragam petugas, Arsad juga meminta petugas haji memegang beberapa komitmen melaksanakan tugas selama berada di tanah suci.

Diulas Arsad, petugas haji diminta berkomitmen setiap hari mengikuti apel pagi. Hal ini untuk memastikan bahwa petugas siap melayani jemaah haji.

"Dengan adanya kewajiban apel pagi, tidak ada lagi petugas yang tidur sehingga bisa melayani jemaah dengan baik," tegasnya.

Petugas dan jemaah haji

Photo :
  • MCH 2023

Komitmen selanjutnya kata Direktur, petugas haji siap untuk tidak melaksanakan ibadah haji kecuali yang belum berhaji.

"Yang lebih penting dari itu adalah petugas siap bekerja 24 jam. Petugas bisa istirahat ketika tidak ada lagi pekerjaan, tetapi ketika ada permintaan atau telepon petugas harus siap," ujarnya lagi.

Petugas haji sambung Arsad, petugas siap untuk tidak membawa keluarga atau muhrim.

"Ketika memahrami keluarga, tugas melayani jemaah otomatis akan terganggu sehingga jemaah tidak terlayani dengan baik," ingat Arsad.

"Untuk itu, saya juga minta komitmen petugas untuk menjalankan seluruh tugas dan kewajiban yang ada dalam pakta integritas. Komitmen ini harus dijaga dan dijalankan dengan baik,"

Terakhir, Arsad minta petugas mengikuti Bimtek dengan baik dengan mengikuti seluruh materi dan sesi, sehingga setelah Bimtek, tahu apa yang menjadi tugas dan fungsi masing-masing.

"Saya minta kepada petugas, baik yang melalui proses seleksi atau penunjukan, tolong jaga amanah ini dengan sebaik-baiknya. Ketika masuk dalam korp petugas, siapkan diri menjadi pelayan tamu-tamu Allah," pungkasnya.

Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah. Indonesia kemudian mendapat tambahan sebesar 20.000 kuota sehingga jumlahnya menjadi 241.000 jemaah.

Kuota ini terbagi menjadi 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Jemaah haji reguler yang sudah melunasi, terdiri atas: 161.567 orang yang memang berhak lunas biaya haji tahun ini, 4.500 jemaah yang masuk kuota lanjut usia prioritas, 238 petugas haji daerah (PHD), dan 1 pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah.

Lima provinsi dengan jemaah terbanyak yang sudah melunasi adalah Jawa Barat (30.689), Jawa Timur (27.418), Jawa Tengah (25.042), Banten (7.591), dan Sumatera Utara (6.352).

Adapun lima provinsi dengan jemaah terbanyak yang belum melunasi adalah Jawa Barat (5.636), Jawa Timur (5.613), Jawa Tengah (3.468), DKI Jakarta (1.780), dan Sumatera Utara (1.463).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya