- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir hari ini menjalankan hari pertama ibadah puasa di sel tahanan di Badan Reserse dan Kriminal Polri.
Pengacaranya, Ahmad Kholid mengatakan, menurut pemeriksaan dokter sesungguhnya Ba'asyir menderita asam lambung, namun dia tetap menjalankan ibadah puasa.
"Buat Ba'asyir nggak masalah, untuk menjalankan ibadah puasa sesuai agama. Mati pun dia mau," kata Ahmad Kholid saat dihubungi VIVAnews, Rabu 11 Agustus 2010.
Untuk menjalankan ibadah lainnya, seperti salat tarawih, Ba'asyir tidak menemui kendala. "Tarawih nggak perlu ramai-ramai, sendiri pun bisa. Beliau biasa sendiri," tambah Ahmad.
Meski demikian, menurut informasi dari pihak kepolisian, di Mabes, Ba'asyir bisa tarawih bersama dengan tahanan lain.
Ba'asyir telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana terorisme.
"Jadi tersangka sejak ditangkap," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 10 Agustus 2010.
Dia mengatakan Polri menilai Ba'asyir melakukan beberapa perbuatan terkait tindak pidana terorisme. Pertama, Ba'asyir dianggap aktif turut serta dalam perencanaan kegiatan teroris di Aceh.
Kedua, Ba'asyir sebagai pimpinan JAT dinilai aktif menggalang dana untuk membiayai pelatihan militer di Aceh.
Ketiga, Ba'asyir dinilai mengetahui rangkaian peristiwa terkait rencana dan pelaksanaan pelatihan militer teroris di Aceh. Ba'asyir selalu menerima laporan-laporan secara berkala dari lapangan.
Polri menjerat Ba'asyir dengan pasal berlapis, dengan Pasal 14 jo Pasal 7, Pasal 9, Pasal 11 dan atau Pasal 13 huruf a atau b atau huruf c UU No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Teroris. (hs)
Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua
Semua guru dan murid yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyimak materi dari para narasumber.
