- Antara/ Hasan Sakri Ghozali
VIVAnews - Sekitar seratusan anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Solo menggelar malam keprihatinan di Masjid Baitussalam, Tipes, Solo. Hal ini terkait dengan penangkapan Abu Bakar Ba’asyir oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri beberapa hari lalu.
Selain berdoa bagi keselamatan Ba’asyir, kegiatan yang dihadiri putra Ba’asyir, Abdurrochim, ini juga akan dilakukan tarawih bersama yang akan dilakukan dini hari tadi.
Humas JAT Jawa Tengah, Endro Sudarsono, mengatakan pertemuan ini sebenarnya merupakan pertemuan rutin yang dilakukan oleh sejumlah anggota JAT. Akan tetapi, dengan adanya peristiwa penangkapan Amir JAT, Abu Bakar Ba’asyir, maka pertemuan ini pun dilengkapi dengan malam keprihatinan.
Penangkapan ini, lanjut dia, diyakini sangat erat dengan adanya rekayasa polisi yang sengaja memunculkan isu terorisme yang berujung dengan penangkapan Pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. “Penangkapan ini seperti sebuah rekayasa dari Polisi,” kata dia di Masjid Darusalam, Tipes, Solo, Jumat 13 Agustus 2010.
Berdasarkan pantauan VIVAnews, pertemuan tersebut dihadiri sekitar seratusan anggota JAT Solo. Mereka datang dengan berpakaian gamis dan selanjutnya berkumpul di halaman Masjid Baitussalam. Pertemuan ini diawali dengan ceramah sekitar sepuluh menit. Setelah itu, diteruskan dengan berzikir.
Selain zikir dan tarawih, mereka juga melaksanakan salat malam yang dilakukan hingga menjelang waktu sahur. Sementara itu, ketika acara masih berlangsung, putra ketiga Ba’asyir itu terlihat meninggalkan lokasi pertemuan.
Abdurrochim mengatakan, pihaknya tetap akan berjuang melalui jakur hukum. Sebab, berdasarkan pengalaman dua kali penangkapan sebelumnya, Ustadz Ba’asyir selalu bisa bebas. “Kami sangat yakin Ustadz Abu akan bebas. Karena Polisi sendiri terlihat tidak yakin dalam penangkapan ini,” ujarnya.
Ketika disinggung mengenai kegiatan malam keprihatinan, dia mengakui sebagai upaya spiritual. Dengan adanya momen bulan puasa ini, ia pun yakin jika doa yang dipanjatkan akan lebih mudah dikabulkan.
Dia menambahkan, saat ini dukungan untuk Ba’asyir sudah banyak mengalir dalam berbagai bentuk. “Di antaranya melalui jejaring sosial di facebook,” kata dia. Belum lama ini, bentuk dukungan melalui situs internet juga muncul di www.freeabb.com.
Abdurrochim mengaku tidak mengenal secara pribadi pemilik situs tersebut. Akan tetapi, pembuat situs itu telah menelepon dirinya untuk meminta izin. “Selain itu, beberapa bentuk dukungan lain juga akan muncul, melalui pembuatan kaos dan stiker yang bertuliskan dukungan kepada Ba’asyir,” ujar dia.
Ba'asyir kembali ditangkap polisi dengan tuduhan terlibat serangkaian kegiatan jaringan organisasi teror baru yang berlatih di Aceh, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Ba'asyir pernah dihukum 2,5 tahun penjara, karena terlibat konspirasi aksi Bom Bali pada 2002, yang menewaskan 202 orang. Sejumlah pelakunya kini dijebloskan ke penjara, dan sebagian lainnya telah dihukum mati. (umi)
Laporan Fajar Sodiq | Solo