Mau Pindahkan Hujan di Daerah Bencana Sumatra Barat, BMKG Siapkan 15 Ton Garam

Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Bukittinggi - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyiapkan sebanyak 15 ton garam untuk ditabur ke langit wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dalam kegiatan teknologi modifikasi cuaca pengendalian dampak bencana di daerah itu yang dimulai pada Rabu, 15 Mei 2024.

Geger, Polwan Polres Mojokerto Kota Bakar Suami di Aspol

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui di Bukittinggi, Sumatra Barat, Rabu, mengatakan bahwa pada kesempatan pertama ada tiga kali sorti penerbangan pesawat untuk menaburkan garam atau zat NaCl tersebut yang dilakukan dengan bantuan personel TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Begitu seterusnya, tiga sorti per hari, paling tidak berlangsung selama lima hari ke depan setelahnya akan kami evaluasi," kata dia.

PUPR Catat Volume Tampungan Bendungan di Pulau Jawa Berkurang Karena El Nino

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan metode water mist dari pesawat

Photo :
  • BPBD

Ia menjelaskan sebagaimana pengalaman yang dilakukan sebelumnya, modifikasi cuaca dengan cara menabur zat NaCl ke langit menggunakan pesawat tersebut merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan potensi awan penghujan.

KKB Tembak Mati Satu Warga Sipil di Pegunungan Bintang

BMKG menilai upaya tersebut perlu juga diterapkan di Sumatra Barat yang berdasarkan hasil analisis cuaca diprakirakan hingga 22 Mei 2024 berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga sangat deras.

Kondisi cuaca tersebut sebelumnya telah terdeteksi oleh BMKG sejak 6 Mei 2024. Bahkan menurut dia, puncaknya telah memicu bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi, dan banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan parah di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, pada Sabtu (11/5) malam.

Dari hasil analisis BMKG mendapati fenomena Sirkulasi Sinklonik atau pembentukan awan dan belokan angin lokal di Sumatra Barat turut berkontribusi atas derasnya intensitas hujan hingga mencapai lebih dari 150 mm/hari di wilayah itu.

Viral, Masjid di Sumbar Kokoh Berdiri Pasca Dihantam Banjir Bandang Lahar Dingin

Photo :
  • X | harimauminang

"Semoga dengan ini dapat dikendalikannya hujan sehingga memperlancar proses pencarian korban, evakuasi, dan normalisasi lingkungan penguatan lereng sungai perbaikan jalan yang putus," kata dia.

Pusdalops BNPB melaporkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir bercampur material lahar pada Sabtu (11/5) malam. Kemudian setelah asesmen pada Senin (13/5) bencana juga melanda wilayah Padang Pariaman, dan Kota Padang.

Bencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang cukup serius. Data Kantor SAR Sumatra Barat mencatat sampai dengan Selasa (14/5) pukul 15:00 WIB, tercatat ada sebanyak 20 orang korban banjir lahar dingin yang hilang.

Untuk Kabupaten Agam ada dua korban hilang dengan nama masing-masing Sahar, dan Halimahtusadiah, warga Kecamatan Candung.

Kabupaten Tanah Datar ada 18 orang korban hilang dengan nama masing-masing; Aranda Dwiki, Dasman, Khardial, Mak En, Adiwarman, Yusuf, Dhantya Sri Dewi, Ahmad Gavid, Buyung Aben/Rusdi, Farhan/Rafa, Elviana, Nadjwa Puti Adira, Puti Nadifa, Umi Raisa, Fauziah, Aira Ramadhani, Baherma, Abi Akbar

Sementara untuk jumlah korban meninggal dunia dalam bencana ini terdata dari Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan Padang Pariaman, Padang total 52 orang atau bertambah delapan orang dari jumlah sebelumnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya