VIVAnews - Kitab suci Al-Quran pada umumnya dibaca dan dibuka halaman perhalaman cukup dengan satu orang. Di kota Pekalongan Jawa Tengah, terdapat sebuah kita suci Al-Quran berukuran besar yang memerlukan tiga orang untuk membukanya.
Kitab suci berukuran raksasa ini, berada di masjid tertua di Pekalongan, yang bernama Masjid Sapuro, yang letaknya tepat di wilayah Karisidenan Pekalongan, Jawa Tengah.
Al-Quran raksasa ini terbuat dari bahan baku kain kanvas dan triplek tebal, dengan menggunakan kayu kalimantan dan mori Amerika, dengan ukuran mencapai 235 centimeter dengan lebar 2 meter. Al-Quran ini berisi khusus juz 30 dan ditambah surat Al-Fatihah.
Menurut Kiai Dananir, atau imam Masjid Sapuro, Al-Quran raksasa tersebut telah ada di masjid tertua di Pekalongan, sejak tahun 1970-an.
Sejarahnya, pada tahun 1970-an, seorang komisaris polisi dari Pekalongan, yakni Moch Aswantary dari Polwil Pekalongan menghibahkan sebuah Al-Quran yang berukuran besar, alasannya untuk melengkapi keunikan masjid tertua di Kota Pekalongan.
"Al-Quran ini pernah diarak keliling Kota Pekalongan di tahun 1970-an. Selain itu Al-Quran ini juga pernah dibawa ke Semarang pada saat gelaran MTQ ke-11 tahun 1979," kata Kiai Danair.
Karena Al-Quran yang berukuran raksasa hanya dapat ditemui di Pekalongan, maka menurut kiai Dananir, Al-Quran yang ada di Masjid Sapuro itu merupakan salah satu Al-Quran terbesar di Indonesia.
Lalu bagaimana melakukan perawatan agar Al-Quran itu tetap utuh dan tidak rusak, Kiai Danari merawatnya dengan cara membersihkan setiap hari, dijaga dari kelembaban air yang dapat membuat lembara Al-Quran rusak. "Jadi tidak mengalami kesulitan yang berarti, mudah saja asal telaten," ujarnya.
Hingga kini, Al-Quran masih tersimpan dengan rapih di dalam ruangan masjid tertua yang dijaga betul dari tangan-tangan usil.
Sementara tempat dimana Al-Quran itu disimpan di Masjid Sapuro yang merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia, letaknya tepat di wilayah Karisidenan Pekalongan. Bahkan umurnya mencapai ratusan tahun, yang kini masih dijaga keasliannya.
Masjid yang berdiri sejak tahun 1714 ini, berada di tengah-tengah komplek pemakaman Sapuro, Pekalongan Jawa Tengah. Selain berumur tua, masjid ini juga memiliki ornamen-ornamen ukiran yang unik dan kokoh.
Masjid yang tiang penyangganya berasal dari sisa pembangunan Masjid Demak itu memiliki tiga prasasti yang menunjukan tahun pembangunan dan perbaikan masjid.
Sementara Saifi, penjaga masjid mengayatakan, masjid tua Sapura sampai dengan saat ini masih berusaha menjaga keaslian bangunannya. Namun, sayangnya bangunan ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah Kota Pekalongan. "Padahal sejarah Pekalongan, berawal dari masjid ini," keluhnya.
Laporan: Atika Pujianto | Pekalongan
Sumber :
VIVA.co.id
9 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Round Up
Jenderal Kopassus di Balik Operasi Rebut Homeyo, Refly Harun Bungkam Irma Nasdem
Nasional
9 Mei 2024
Tangan dingin jenderal Kopassus yang memimpin operasi perbutan distrik Homeyo dari OPM menuai sorotan. Refly Harun sebut anggota DPR harusnya oposisi ke pemerintah
Sadis! Polisi di Bulukumba Tega Aniaya Siswi SMA hingga Patah Tulang dan Rahang Bengkak
Kriminal
9 Mei 2024
Anggota polisi berinisial Briptu AD itu sudah diamankan dan tengah jalani pemeriksaan oleh divisi Propam.
Ratusan mahasiswa tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (BEM USU) menggelar unjuk rasa, berlangsung di Biro Rektor USU, Rabu 8 Mei 2024.
Polisi meringkus pelaku pembunuhan terhadap kakek di Desa Ngamplang, Garut, bernama Alek (73).
Siap Gusur Dominasi PKS, 6 Parpol Rajut Koalisi Demi Menangkan Pilkada Depok 2024
Politik
9 Mei 2024
6 parpol itu ancang-ancang siap merajut koalisi Sama-Sama demi perubahan kepemimpinan di Kota Depok yang selama ini dikuasai PKS.
Selengkapnya
Partner
Bagi yang ingin menikmati keindahan alam bebas dari Camping Ground yang berada diatas bibir sungai, bisa datang langsung ke Kampung Durian Pakis Jember.
Pasien DBD di Situbondo Didominasi Kalangan Anak, 3 Diantaranya Meninggal Dunia
Banyuwangi
13 menit lalu
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi warga Kabupaten Situbondo terutama kalangan anak. Setidaknya 3 anak dilaporkan meninggal dunia akibat terj
Seorang pria tewas dalam pertarungan satu lawan satu atau duel maut di Lapangan Nguwet, Kranggan, Kabupaten Temanggung. Korban tewas di depan istrinya
Rizky Febian membagikan momen mengharukan saat menggelar pengajian sebelum pernikahannya dengan Mahalini. Dengan suasana yang intim, keluarga terdekat turut hadir.
Selengkapnya
Isu Terkini