Siaga Bencana

LIPI Siapkan Buku Penanggulangan Bencana

VIVAnews - Tsunami di Aceh yang menewaskan lebih dari 100 ribu orang, gempa di Yogyakarta, dan tsunami di Pangandaran membuktikan bahwa Indonesia tak bebas dari bencana. Untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan tentang bencana dan bagaimana menghadapinya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyiapkan 13 buku tentang penanggulangan bencana.

Kepala LIPI, Umar Anggara Jenie mengatakan buku-buku tersebut memberikan informasi tentang sifat-sifat kepulauan Indonesia, pentingnya terumbu karang, dan kesiapsiagaan bencana.

"Buku ini kami usulkan untuk muatan lokal pada daerah rawan gempa bencana alam," kata Umar dalan diskusi bertajuk 'Compress Fasilitasi Perubahan Pola Pikir Masyarakat tentang Bencana' di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa 30 Desember 2008.

LIPI, kata Umar, mengusulkan agar Departemen Pendidikan Nasional membeli hak cipta buku-buku tersebut. "Karena LIPI tidak punya dana mencetak buku secara massal," kata dia.

Menurut Umar, 13 buku tersebut adalah hasil program Community Prepareness (Compress), program LIPI yang diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat tentang bencana alam. "Selama ini masyarakat menganggap bencana menakutkan, paradigmanya harus diubah menjadi sesuatu yang harus dihadapi dengan kesiapsiagaan," tambah Umar.

Compress selama ini bekerja mendampingi masyarakat di daerah rawan tsunami dan gempa seperti di Padang, Aceh, Yogyakarta, Pangandaran, Banten, Cilacap, Biak, dan Ternate.


Arah Politik Pilkada 2024, Partai Demokrat Beberkan 7 Kriteria Cagub Jakarta
Ganjar Pranowo Hadiri Acara Halal bi Halal TPN di Posko Pemenangan

Kontestasi Tak Hanya Berebut Kursi dan Dibagi-bagi, Alasan Ganjar Tak Mau Gabung Pemerintah

Ganjar Pranowo mengungkapkan alasannya untuk berada di luar pemerintahan atau menjadi pihak oposisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024