Sultan Kukuhkan 'Yogya Kota Republik'

Sri Sultan Hamengku Buwono X dan para pengawal Kraton Yogyakarta
Sumber :
  • ANTARA/ Wahyu Putro

VIVAnews - Peringatan 65 tahun pindahnya Ibu Kota RI dari Jakarta ke Yogyakarta merupakan 'ritual' wajib bagi warga Yogya. Peringatan ini juga untuk mengingatkan bahwa Yogya adalah Istimewa.

"Setiap tanggal 4 Januari wajib bagi warga Yogyakarta memperingati hari 'Yogyakarta Kota Republik'," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, DIY, Selasa.

Gak Percaya Anaknya Biasa Pakai Narkoba, Ibunda Chandrika Chika: Saya Tau Anak Saya Seperti Apa

Peringatan pindahnya Ibu Kota ke Yogya itu dikukuhkan dalam acara "Yogyakarta Kota Republik". Pengukuah ini dilakukan Sri Sultan didampingi Sri Pakualam IX beserta Bupati se DIY di Pagelaran Keraton.

Dalam pengukuhan ini, Sri Sultan HB X menyatakan, peringatan ini menjadi kekuatan bersama untuk kebersamaan. "Dengan ini kita menatap masa depan yang lebih baik dan berkontribusi buat NKRI serta tetap menjadi bagian NKRI," jelas Sultan.

Sementara, Ketua Panitia Bersama Kirab dan Pengukuhan Yogyakarta Kota Republik, Widihasto Wahana Putra mengatakan, dalam acara kirab dan pengukuhan ini ada tiga dimensi.

Pertama, Yogyakarta selalu memilih cara-cara yang istimewa untuk mengkonsolidir kekuatan potensi masyarakat. Terutama dalam upaya menjaga nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme serta cinta tanah air.

"Gerakan ini merupakan peneguhan sikap politik bersama masyarakat Yogyakarta, dengan segala ciri keistimewaan yang melekat didalamnya sampai kapanpun," kata dia.

Bagi dia, 'Yogyakata Kota Republik' adalah harapan bahwa Kota ini harus menjadi wilayah yang berorientasi pada kepentingan umum, yang sejatinya sinergis dengan konsepsi Tahta Untuk Rakyat.

Suku Bunga BI Naik, Apindo Ungkap 3 Tantangan Ini Hantui Pengusaha

Laporan: Erick Tanjung l DIY, umi

Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) Refly Harun saat diwawancarai oleh wartawan di Padang, Sumatra Barat, Selasa, 28 November 2023.

Refly Harun: Anies-Muhaimin Pengkhianat Jika Gabung Pemerintah

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, memberikan tanggapannya terkait peluang pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bergabung ke Pemerintahan usai kalah di Pilpres.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024