- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Sabtu 22 Januari 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengundang Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum ke kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor. Ada tiga isu utama yang dilaporkan Satgas kepada SBY.
"Presiden menegaskan ulang bahwa Satgas bergerak murni di ranah hukum bukan pada ranah politik. Presiden selalu mendukung misi dan tugas Satgas dalam memberantas mafia hukum," kata anggota Satgas, Mas Achmad Santosa, kepada VIVAnews.com, di Jakarta.
Menurut pria yang akrab disapa Ota ini, ada tiga isu utama yang dilaporkan kepada Presiden SBY dalam pertemuan yang dimulai pukul 16.30 WIB hingga 18.00 WIB itu. Tiga isu utama itu semua terkait perkara mafia pajak Gayus Tambunan.
"Satgas dalam penjelasannya di hadapan Presiden menyampaikan klarifikasi soal kepergian ke Singapura, soal penyebutan tiga perusahaan Grup Bakrie, dan isu CIA (agen intelijen Amerika)," kata mantan pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Sebelumnya, Gayus Tambunan sempat menyebut Sekretaris Satgas Denny Indrayana yang juga Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, yang menyuruh dirinya pergi ke Singapura. Tapi, hal itu sudah dibantah Satgas dan Denny sendiri.
Usai sidang vonis, Gayus juga mengatakan Denny Indrayana kerap menyebut tiga perusahaan Bakrie kepada publik di beberapa kesempatan. Satgas juga sudah mematahkan tudingan soal ini.
Terakhir, Gayus menyebut buron Polri dalam kasus paspor palsu miliknya, John Jerome Grice merupakan agen CIA. Dan John Grice bekerja atas sepengetahuan Satgas. Satgas juga menampik tuduhan soal agen CIA ini.
"Berkaitan dengan hal itu, Satgas akan terus bekerja keras untuk membantu Presiden dan Wapres memastikan 12 butir Inpres dilaksanakan," tutur Ota.
Dalam pertemuan Sabtu lalu di Cikeas, menurut Ota, personel Satgas yang hadir ada lima orang, minus Ketua Satgas Kuntoro Mangkusubroto, yang sedang berada di luar negeri. Satgas diundang Presiden untuk menjelaskan tuduhan Gayus paska putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Menurut Ota, SBY menerima penjelasan dan klarifikasi Satgas. SBY juga menegaskan kembali kepercayaan dan dukungannya terhadap Satgas untuk fokus pada pemberantasan mafia hukum. "Acara Presiden dengan Satgas di kediamannya, Cikeas, juga dihadiri sejumlah menteri, Jaksa Agung, dan Kapolri," tuturnya.
Ernando Ari Viral di Korea Selatan karena Joged Mengejek Lawan
Ernando Ari, kiper Indonesia U-23 kini viral di Korea Selatan. Aksinya usai menahan eksekusi penalti pemain Korea selatan U-23, Lee Kang-hee yang menjadi sorotan.
