- AP Photo/Saudi Press Agency, HO
VIVAnews - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berupaya mendata warganya yang tinggal di bawah kolong Jembatan Kandara, Arab Saudi, bekerja sama dengan pemerintah pusat. Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi mengungkapkan orang-orang di kolong jembatan tersebut masih berpindah-pindah.
"Hari ini ada yang di situ, tetapi besoknya enggak ada, sehingga jumlahnya naik-turun. Jadi, perlu ada pemilahan kembali," tutur Zainul Majdi kepada wartawan di Mataram, Kamis, 27 Januari 2011.
Gubernur menambahkan, di antara mereka terdapat wajah-wajah lama yang sengaja berada di situ agar bisa ikut dipulangkan pemerintah.
Menurut data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, yang tinggal di kolong jembatan tu berjumlah 59 orang. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB Mukhlis menjelaskan data tersebut diperoleh dari warga NTB bernama Basit yang berada di Arab Saudi. Di antara mereka, sebagian merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI).
"Kami masih berupaya mencari data pasti, apalagi saat ini Pemerintah Pusat sudah membentuk tim untuk menyelesaikan masalah tersebut," tambah Mukhlis.
Di lain pihak, Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia NTB, Muazim Akbar, membantah bahwa mereka adalah TKI. Dia menambahkan, PJTKI di NTB tidak memiliki data tenaga kerja yang tinggal di bawah kolong Jembatan Kandara. Meurut dia, "Berdasarkan informasi yang kami peroleh, mereka jemaah umrah yang pakai sandal jepit dan sengaja berada di sana untuk dapat dipulangkan Pemerintah Arab Saudi."
Hingga saat ini, banyak WNI yang masih tinggal di bawah Jembatan Kandara, Jeddah, Arab Saudi. Untuk mempercepat pemulangan mereka, Pemerintah Indonesia telah membentuk gugus tugas gabungan yang terdiri berbagai instansi dan Polri. (Laporan: Edy Gustan | Mataram