- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Pesawat Garuda Indonesia yang diterbangkan dari Mesir untuk mengevakuasi kloter kedua warga Indonesia, dijadwalkan mendarat di Tanah Air Jumat siang ini, 4 Februari 2011. Ini adalah pesawat ke dua yang dikirim pemerintah.
"Berangkat dari Kairo, sampai Jakarta pukul 12.30 WIB," kata Ketua Satgas Evakuasi Mesir Hassan Wirajuda.
Hassan menjelaskan, seperti halnya kloter pertama, WNI yang mengungsi dari Mesir akan ditampung dulu di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. "Pada prinsipnya begitu, tapi kemungkinan tidak lama. Untuk WNI di luar Jawa, kalau ada pesawat yang menuju daerah mereka dan ada kursi, bisa segera diberangkatkan," kata mantan Menlu itu.
Dijelaskan Hassan, biaya evakuasi para WNI ditanggung oleh pemerintah. "Kloter kemarin yang dari Jawa Barat sudah pulang semua. Sedangkan yang dari luar Jawa, tadi pagi berangkat jam 04.00 WIB. Kami harapkan sudah kosong (kloter pertama)."
Hassan menambahkan, kloter ketiga akan diberangkatkan besok dari Mesir. "Kami akan prioritaskan orang-orang yang di luar Kairo," tambah dia.
Sejauh ini proses evakuasi WNI di Mesir berjalan relatif lancar. "Percayalah, mereka tidak berbondong-bondong. Mereka cukup tenang dan terencana."
Total ada sekitar 6.200 warga Indonesia yang berada di Mesir. Hanya sekitar 400 orang lebih yang terangkut gelombang evakuasi pertama. Menteri Perhubungan Freddy Numberi memperkirakan, proses evakuasi secara keseluruhan akan memakan waktu sampai dua minggu.
Di Mesir, kondisi makin parah menyusul bentrok berdarah antara massa anti dan pro Presiden Hosni Mubarak. Para jurnalis dan warga asing ikut jadi sasaran aksi kekerasan. (kd)
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.
