Yogya Gelar Malam Solidaritas untuk Ahmadiyah

Kekerasah Ahmadyah
Sumber :

VIVAnews - Puluhan massa dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi 'Solidaritas Yogya untuk Ahmadiyah'.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Selain menggelar orasi, peserta aksi juga menggelar salat gaib untuk mendoakan kepada tiga anggota jemaah Ahmadiyah yang tewas dalam penyerangan di Kampung Peundeuy, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Aksi yang dipusatkan di Tugu Yogyakarta tersebut diikuti sejumlah elemen masyarakat dari berbagai kalangan umat beragama. Para peserta datang dengan mengenakan pakaian berwarna hitam. Selain itu, mereka membawa bendera merah putih serta menyalakan lilin sebgai bentuk duka cita.

Salah seorang perwakilan elemen masyarakat yang juga putri mantan Presiden Abdurahman Wahid, Alissa Wahid, dalam orasinya sangat mengecam tindak kekerasan yang menyebabkan tiga anggota jemaah Ahmadiyah tewas.

Bahkan, ia sangat mengecam pihak keamanan yang tidak bisa mencegah terjadinya kekerasan. Padahal, insiden kekerasan seperti itu telah berkali-kali terjadi di Indonesia. "Darah mereka dengan darah Anda sama juga kan. Tetapi, kenapa mereka diperlakukan seperti itu," kata dia, Senin 7 Februari 2011.

Dia pun mengingatkan bahwa anggota jemaah Ahmadiyah juga merupakan saudara sebangsa. "Tentunya, sebagai sesama orang Indonesia seharusnya saling membantu. Tetapi, kenapa justru yang terjadi saling membunuh bukan saling membantu," ucap dia dengan kesal.

Setelah putri Gus Dur selesai berorasi, elemen masyarakat yang beragama Islam langsung melakukan salat gaib tepat di sebelah barat Tugu. Bahkan, usai salat, beberapa jemaah terlihat berdoa dengan khusyuk mendoakan arwah anggota Ahmadiyah yang tewas.

Sementara itu, aksi solidaritas ini juga mengeluarkan beberapa pernyataan sikap.

Pertama, mengutuk keras pembunuhan sebagai tindakan biadab dan anti kekerasan. Kedua, kejadian ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak mampu melindungi hak-hak asasi warga sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi.

Ketiga, menuntut kepada pemerintah untuk menertibkan kelompok pelaku kekerasan. Keempat, menuntut pemerintah untuk mengusut tuntas dan menyeret pelaku ke pengadilan. Kelima, meminta kepada media untuk lebih menunjukkan keberpihakan kepada hak asasi manusia (HAM) warga yang dilanggar sewenang-wenang.

Keenam, kasus kekerasan yang berulang terhadap Ahmadiyah menunjukkan pemerintah telah berbohong ketika menyatakan tidak ada pelanggaran HAM berat di Indonesia. Terakhir, meminta kepada Komnas HAM untuk mlakukan investigasi pelanggaran HAM terkait kekerasan kepada Ahmadiyah. (art)

Laporan: Fajar Sodiq | Yogyakarta

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024