- VIVANews/ Tri Saputro
VIVAnews - Pimpinan Jemaah Ansharut Tauhid, Abu Bakar Baasyir mendengarkan dakwaan jaksa untuk ketiga kalinya besok. Jaksa kembali menjerat pimpinan pondok pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah, itu dengan dakwaan mati dan seumur hidup.
"Ustad itu langganan dituntut hukuman mati," kata pengacara Ba'asyir, Mahendradata, ketika dihubungi wartawan, Rabu 9 Februari 2011. Menurut dia, pada dakwaan pertama dan kedua Baasyir juga dijerat pasal hukuman mati.
Lalu apa kata Baasyir? "Saya tanya Ustad, dia hanya tertawa tapi tidak terbahak-bahak. Ya tersenyumlah," kata dia.
Terkait persidangan perdana besok, Mahendra mengatakan, pihaknya siap. "Walau ada catatan bahwa kemarin surat panggilan tidak dilakukan menurut KUHAP," kata dia. Surat panggilan baru diterima tim kuasa hukum kemarin, pukul 13.00.
Ditanya soal kondisi Ustad Baasyir, Mahendra mengatakan, Amir JAT dalam kondisi sehat. "Tapi ya perlu diingat, ustad habis operasi mata, tidak mungkin recoverynya cepat seperti orang muda," kata dia.
Sementara itu, di Pengadilan Negeri Jakarta selatan sudah terlihat persiapan untuk persidangan Baasyir besok. Terlihat petugas mulai memasang tiga layar televisi berukuran 50 inchi. Dua layar di letakkan di luar pengadilan, sementara satu layar dipasang di depan ruang sidang utama Oemar Seno Adji.
Persidangan perdana Baasyir rencananya digelar pada pukul 09.00 pagi. Lima hakim yang dipimpin oleh ketua pengadilan negeri Jakarta Selatan, Herri Swantoro akan mengadili Baasyir. Sebanyak 1.200 personel disiapkan untuk mengamankan sidang besok. Pengadilan sendiri akan mengerahkan seluruh pengamanan dalam yang dimiliki. (sj)
Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala
Seorang anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 25 April 2024
