- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews - Tim Pembela Muslim (TPM) membantah seluruh dakwaan yang diajukan jaksa penuntut umum kepada Abu Bakar Ba'asyir. Menurutnya, kliennya tidak pernah menghalalkan pencurian untuk kepentingan umat (fa'i).
"Fa'i (pencurian) menurut Ustad, hanya bisa dilakukan dalam kondisi perang dan negara tidak kondusif. Dakwaan itu menyesatkan," kata anggota TPM, Achmad Midhan, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 14 Februari 2011.
Midhan juga membantah adanya Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) di Medan. "Kami sampaikan tidak pernah ada JAT di Medan. Itu yang kami tahu," ujarnya.
Mengenai dakwaan tentang pendanaan pelatihan di Aceh, Midhan membenarkan kliennya telah ikut mengimpunnya. Namun, pelatihan yang dimaksud bukanlah pelatihan terorisme seperti yang dituduhkan. "Itu pelatihan untuk anggota yang akan berangkat ke Palestina. Dana itu juga untuk kepentingan pembangunan markas JAT di Solo dan membantu fakir miskin," jelasnya.
Ba'asyir dituduh terlibat dalam pendirian kamp pelatihan militer jaringan teroris Aceh di Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar. Dia juga dituduh telah merencanakan, menggerakkan, terlibat dalam pemufakatan, dan mendanai berbagai kegiatan terorisme. Selain itu, jaksa juga menuduh dia terlibat dalam aksi perampokan di Medan. Jika itu semua terbukti di pengadilan, Ba'asyir terancam hukuman mati atau seumur hidup. (kd)
Rizky Nazar Unggah Foto Bareng Syifa Hadju dan Ibunya, Buat Pembuktian?
Kabar tak sedap sempat menerpa hubungan asmara Rizky Nazar dan Syifa Hadju beberapa waktu lalu. Rizky Nazar dikabarkan telah berselingkuh dengan Salshabilla Adriani.
