Berantem Soal Absen, 10 Praja IPDN Dipecat

Kampus IPDN Jatinangor
Sumber :
  • IPDN

VIVAnews - Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) paling sering menjadi sorotan dalam lima tahun terakhir, utamanya menyangkut kekerasan.

Terpopuler: Teuku Ryan Tertekan Jadi Suami Ria Ricis, Nikita Mirzani Bongkar Aib Rizky Irmansyah

Masalah ini diakui oleh Rektor IPDN Jatinangor, I Nyoman Sumaryadi, usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara IPDN dengan Universitas Hasanuddin, Rabu, 23 Februari 2011.

"Yang terbaru adalah perkelahian antar praja hanya karena persoalan saling berebut absen. Ini adalah persoalan sangat sepele yang diselesaikan secara 'jantan' yang berdampak pada pemecatan 10 praja IPDN kemarin (Selasa),” kata I Nyoman.

Terkait kasus kekerasan, I Nyoman membenarkan masalah ini sering terjadi di IPDN. Namun ia membantah jika kampus IPDN membiarkan proses kekerasan terjadi. I Nyoman menegaskan, kekerasan itu dilakukan oleh oknum-oknum praja yang tidak ada kaitannya dengan proses pendidikan.

IPDN tidak mengenal orientasi pengenalan kampus (Ospek), dimana proses itu berpotensi menimbulkan kekerasan. IPDN hanya mengenal penggemblengan yang dilakukan Pusat Pendidikan Infrantri (Pusdif) yang berkaitan pada kedisiplinan dan baris-berbaris. "Jadi, kekerasan betul-betul di luar konteks pendidikan IPDN," tegasnya lagi.

Ia juga menjelaskan, kekerasan yang pernah menghebohkan Kampus Jatinangor beberapa tahun silam merupakan aksi rekayasa yang dilakukan oleh praja pada saat mereka lulus. Kekerasan itu adalah bias yang dilakukan oleh oknum praja yang sifatnya sangat personal.

Dijelaskan I Nyoman, kekerasan yang sering muncul umumnya disebabkan  tidak adanya pemahaman mendalam terhadap budaya sesama praja. Apalagi para praja itu berasal dari 33 provinsi di Indonesia sehingga kadang menimbulkan friksi diantara mereka. Belum lagi para praja masih berjiwa muda dengan usia rata-rata 17 tahun ketika masuk di IPDN.

"Mungkin ini sulit karena praja disatukan dalam satu asrama, sehingga diperlukan adanya enkulturasi selama satu semester untuk memberi pemahaman akan keberanekaragaman budaya praja," ujar Nyoman Sumaryadi.

Menurut I Nyoman, sampai saat ini, IPDN telah memecat 50 praja karena melanggar tata tertib kampus atau peraturan kehidupan praja. Pemecatan dilakukan sebagai tindakan tegas sekaligus pembuktian komitmen terhadap pentingnya kedisiplinan bagi calon abdi negara itu.

Pemecatan teranyar adalah terhadap 10 praja pada Selasa kemarin, setelah terlibat perkelahian di barak Nusantara. Dari 10 praja tersebut terdiri dari 7 praja dari Sulawesi Selatan, kemudian masing-masing 1 praja dari Sulawesi Barat, Sumatera Selatan dan Jambi.

Laporan: Rahmat Zeena l Makassar, umi

Borussia Dortmund ke final Liga Champions

Borussia Dortmund Melangkah ke Final Liga Champions usai Tekuk PSG di Kandang

Borussia Dortmund melangkah ke babak final Liga Champions 2023-2024 setelah mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 1-0 di Stadion Parc des Princes, Paris Rabu.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024