'Gayus Tambunan' Ikuti Festival Ogoh-ogoh

Ogoh-ogoh Gayus Tambunan (Peni Widarti | Bali)
Sumber :

VIVAnews - Sifat seorang koruptor Gayus Tambunan yang 'Kala Loba' diaplikasikan warga Banjar Tegalsari, Penyobekan, Denpasar Timur ke dalam bentuk patung ogoh-ogoh.

Inilah wajah Gayus Tambunan hasil karya seniman Bali. Komang Tanaya (39), warga Banjar Tegalsari  mengatakan, membuat patung ogoh-ogoh berupa Gayus tersebut merupakan ide bersama dari pemuda di kampungnya.

"Kita buat Gayus karena kan memang lagi booming, sampai pemuda dan anak-anak pun tahu siapa Gayus," kata Tanaya, Sabtu 26 Februari 2011.

Alasan warga membuat ogoh-ogoh Gayus,  salah satunya ingin mengaplikasikan sifat Gayus yang seperti 'buta kala' ke dalam bentuk patung, yakni 'kala loba'. 'Kala loba' dalam bahasa Bali memiliki arti  serakah. "Kita melihatnya karena sifatnya yang seperti buta kala, yakni sifat serakah," katanya.

Ogoh-ogoh  sendiri sejak dulu selalu digambarkan dengan sifat jahat oleh tokoh pewayangan. Jadi karakter Gayus dianggap cocok dipakai sebagai ogoh-ogoh.

"Karena ini sudah zaman modern, nggak  mungkin ada leak atau rangda berkeliaran, tapi sifat Gayus yang serakah inilah yang sekarang  berkeliaran," ungkapnya.

Patung ogoh-ogoh Gayus yang berukuran tinggi 2 meter dan lebar 70 centimeter ini menghabiskan dana Rp500 ribu untuk badannya, sementara untuk kepala sang koruptor itu dipesan dari seorang seniman patung ogoh-ogoh I Wayan Candra seharga Rp300 ribu.

Dalam waktu seminggu, tubuh ogoh-ogoh Gayus ini berhasil dibuat oleh warga Banjar Tegalsari, Penyobekan. Sosok 'Gayus' ini pun membuat warga penasaran. Tiap warga yang melintas di Jalan Kapten Sujana sedikitnya selalu menyempatkan diri berhenti dan memotret ogoh-ogoh Gayus.

Warga Banjar Tegalsari sendiri berharap tidak akan ada lagi orang seperti Gayus Tambunan di Indonesia. "Uang pajak kita jangan dimakan para elit. Kami berharap pajak tidak lagi dikemplang, karena kita sebagai masyarakat kecil kecewa bayar pajak," katanya.

Patung ogoh-ogoh merupakan patung yang terbuat dari anyaman bambu atau gabus yang khusus dibuat sebelum perayaan tahun baru Saka atau Nyepi bagi umat Hindu di Bali.

Sebelum Nyepi tiba, terlebih dahulu patung ogoh-ogoh diarak keliling desa pada malam hari dan kemudian dibakar dengan tujuan untuk memusnakan sesuatu yang jahat sebelum hari suci tiba.

Laporan: Peni Widarti | Bali, umi

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum
Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024