Disebut Preman, Apa Jawaban Jamwas?

Marwan Effendy
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendy dilaporkan ke Presiden telah menggunakan cara-cara preman dalam menindak jaksa-jaksa nakal. Marwan pun membela diri.

"Ada yang menulis surat ke Presiden: Jamwas sekarang ini model preman. Main hukum orang," kata Marwan kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Rabu, 9 Maret 2011. 

Marwan membantah tudingan tersebut. Menurut dia, yang benar Kejaksaan Agung tengah berupaya memberikan hukuman yang berdampak pada pencerahan. "Percuma dihukum teguran tertulis. Enam bulan nanti selesai, dia kembali lagi melakukannya," kata dia.

Bahkan, menurut dia, hukuman penundaan kenaikan pangkat pun tidak menjanjikan efek jera yang maksimal. "Bagi mereka (jaksa nakal), toh nanti naik juga," kata dia. "Nah, kalau diberhentikan atau diproses ke pengadilan, tidak bisa apa-apa lagi dia."

Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Agung memecat 409 jaksa selama 2010. Para jaksa yang dipecat dianggap terbukti melakukan tindakan tercela yang telah mencoreng institusi. Dari jumlah ini, 22 di antaranya lantas diberhentikan dengan tidak hormat.

Kasus yang melilit jaksa-jaksa nakal di tahun 2010 itu, ungkap Marwan, bermacam-macam. Mulai dari penggunaan narkoba, memeras, sampai penipuan dalam rekruitmen pegawai. "Menjanjikan bisa masuk, uangnya diterima, orangnya nggak masuk."

Penindakan jaksa di tahun kemarin mencapai rekor karena naik 600 persen dibandingkan 2009. Marwan mengaku tak tahu apakah kenaikan ini disebabkan meningkatnya kerja pengawasan "atau karena memang tren jaksa yang makin berani."

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Marwan mengatakan, Kejaksaan Agung kini tidak main-main menjatuhkan hukuman. Menurut dia, sudah saatnya Kejaksaan mengubah paradigma, pola pikir, dan perilaku. "Sebab orang semakin tidak percaya sama penegakan hukum saat ini," kata dia.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua sekaligus anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024