Indonesia Siapkan Bantuan ke Jepang

Suasana Kota Kesennuma, Jepang, setelah gempa bumi dan tsunami
Sumber :
  • AP Photo/Kyodo News

VIVAnews - Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kepada korban gempa bumi dan tsunami Jepang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pertimbangan civil society yang punya hubungan langsung dengan Jepang.

"Tadi ada pemikiran mereka kekurangan makanan, air minum, dan obat-obatan," kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden,  Ginandjar Kartasasmita, di Jakarta, Selasa 15 Maret 2011.

Bantuan bencana di Jepang, kata Ginandjar, juga telah berdatangan dari negata lain. Rata-rata mereka mengirimkan batuan melalui kapal; lantaran infrastruktur darat banyak mengalami kerusakan. "Karena letak jauh kita tidak bisa kirim kapal," kata dia.

Kebutuhan lain, kata Ginandjar, dibutuhkan juga selimut, tenda, serta alat untuk membuat pemukiman darurat. "Kita bisa penuhi karena kita punya industri tekstil," ujarnya.

Selain itu, pihak pemerintah Indonesia, kata Ginandjar bisa juga mengirimkan bantuan berupa pengiriman perawat untuk menangani korban bencana. sementara untuk dokter, Indonesia bisa mengirimkan dokter Indonesia yang sedang tugas belajar di Jepang. "Jadi tidak perlu mengirimkan dari sini," kata dia.

Jepang sendiri saat ini sedang mengkonsolidasikan diri untuk mengatasi bencana yang terjadi. "Cara memberikannya harus tepat juga waktu," kata dia.

Sementara itu, Palang Merah Indonesia juga telah menyiapkan relawan dan bantuan ke Jepang. Namun, bantuan itu baru dikirim jika ada permintaan dari pemerintah Jepang. "PMI selalu siap mengirimkan," kata Ketua PMI, Jusuf Kalla (JK)  saat mengunjungi kegiatan donor darah VIVA Media Grup di Grand Indonesia.

Menurut JK, pemerintah Jepang sendiri telah melakukan penanganan korban gempa dan tsunami dengan sangat baik. Jepang, lanjut dia, merupakan negara yang mengutamakan keselamatan warganya. "Mereka telah mengerahkan peralatan dan bahkan mengerahkan 1/3 tentaranya," kata dia.

Saat terjadi gempa dan tsunami pada Jumat 11 Maret yang laly, JK sendiri tengah berada di Jepang. "Waktu Gempa di Jepang, saya waktu itu sedang makan dengan Pak Lutfi dan goncangan sangat luar biasa," kata dia. "Semua orang berlarian dan tentu kita ikut keluar juga."

Menurut dia, getaran gempa itu sangat kuat. Namun, kata dia, masyarakat di sana sudah terlatih untuk menghadapi situasi bencana gempa tersebut. "Orang-orang tidak panik karena telah terlatih tata caranya," kata dia.

JK menambahkan, gedung-gedung di Jepang memang didesain tahan gempa. Namun, ada beberapa bangunan di Jepang yang pada akhirnya harus roboh digoncang gempa dengan kekuatan 9.0 SR tersebut. "Kita juga banyak gempa juga di Indonesia, tapi di Jakarta tidak ada yang runtuh juga kan gedungnya. Sama saja sebenarnya, di daerah Sendai pun runtuh semua," kata dia. (adi)

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik
Ilustrasi anak sekolah

Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya

Pendidikan Usia Dini (PAUD atau Preschool) yang berkualitas tak hanya mempersiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dasar, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024