Teror Bom, Rumah Japto Dijaga Polisi

Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Yapto Soeryo Soemarno & Jusuf Kalla
Sumber :
  • Antara/ Saptono

VIVAnews - Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno juga mendapat paket buku yang berisi bahan peledak. Saat  bom itu dikirim Japto tidak ada di rumah. Tapi salah satu penghuni rumah yang mengaku pegawainya Japto,  Rabu 16 Maret 2011 menegaskan,  "Nanti kalau semuanya sudah jelas, kami baru bicara."

Tagih Kepastian Utang Rafaksi Migor, Aprindo: Jangan Jadi Tanggungan Pemerintah Berikutnya

Salah seorang staf di rumah itu menegaskan bahwa Japto tidak tahu apa-apa soal ancaman dan paket buku itu.  " Dia hanya tahu dari berita," kata petugas berkemeja biru muda ini.

Pantauan VIVAnews.com, tidak ada garis polisi melintang di rumah yang berhalaman luas dan mewah ini. Hanya ada satu mobil petugas polisi yang berjaga di dalam pekarangan.

"Untuk saat ini, kami belum bisa bicara apa-apa. Karena kami belum tahu itu bom dari mana, tujuannya untuk apa, semua masih dalam penyelidikan," ujar dia.

Paket bom yang dikirim untuk Japto datang sekitar pukul 20.00 WIB di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bom ini berhasil dijinakkan. Paket bom untuk Japto ini juga dikemas dalam paket buku.

"Judulnya saya agak lupa, tapi tentang Pancasila. Yang pasti, judulnya membuat orang tertarik untuk membuka," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Polda Metro Jaya, Rabu 16 Maret 2011.

Dua paket bom lainnya yakni, sekitar pukul 20.00 WIB ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta Timur. Polisi menduga bom ini dikirim untuk Kepala BNN Komisaris Jenderal Gories Mere. Bom berhasil diamankan petugas dan diledakkan.

Sedangkan paket bom pertama dikirim sekitar pukul 10.00 WIB untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, ke kawasan Komunitas Utan Kayu dan Kantor Berita Radio 68H di Jakarta Timur. Bom itu meledak sekitar pukul 16.00 WIB, tiga orang luka. Satu anggota polisi terpaksa diamputasi.

Daniel Tanri Rannu

Dari Dokter Hingga Pengusaha, Perjalanan Inspiratif Daniel Tanri Rannu

Meskipun orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikan mereka, Daniel dan kedua saudaranya berhasil mendapatkan beasiswa hingga menjadi seorang dokter.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024