Peneror Bom Kapolda DIY Berinisial AK atau AN

Surat yang dikirim beserta buku berisi bom di Utan Kayu
Sumber :
  • twitter@KBR68H

VIVAnews -- Ancaman bom melalui surat dikirimkan ke rumah Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Brigadir Jenderal Ondang Sutarsa Budhi, Rabu 16 Maret 2011.

Di dalam surat itu tertera atas nama nama Purwito denganĀ  alamat Dusun Patran Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Alamat tersebut diketahui fiktif. Namun, pelaku yang akhirnya ketahuan dan ditangkap berasal dari wilayah yang sama.

Pengirim teror di Banyumeneng, Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta pada Selasa 29 Maret 2011.

"Pelaku bernama AK alias AAN, berusia 28 tahun, masih lajang, lulusan Sarjana Hukum sebuah Perguruan tinggi di Gresik, Jawa Timur," kata Kapolda DIY, Brigjen Ondang Sutarsa Budhi, di Mapolda DIY, Rabu 30 Maret 2011.

Tim khusus Direktorat Reskrim Polda DIY yang dibentuk oleh Kapolda dalam rangka mengungkap teror bom telah menyita barang bukti berupa dua lembar surat kepada Kapolda DIY beserta amplopnya, juga dua amplop surat yang belum terkirim, serta 3 unit telepon genggam.

Selain mengirim surat teror pada Kapolda, kata Ondang, pelaku juga mengirim ancaman pada Kapolres Sleman, Kapolsek Mlati Sleman, Pimpinan Denpom DIY, dan Pimpinan Koramil Sleman. "Tersangka melakukan perbuatannya sendiri tanpa ada bantuan orang lain," tambah dia.

Menurut Ondang, motif tersangka melakukan teror tersebut karena dendam kepada seseorang. Untuk melepaskan sakit hatinya, tersangka mengirim pesan teror agar TNI dan Polri tidak tenang.

"Terhadap tersangka akan diterapkan pasal 369 KUHP dan bila memungkinkan akan diterapkan UU pemberantasan tindak pidana terorisme," ujarnya.

Sementara itu, penyidik Polda DIY akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka guna memperoleh gambaran pasti tentang motif pelaku.

Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

Laporan: Erick Tanjung| DIY

Telapak Kaki Nabi Muhammad

Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad

Iran tengah dihebohkan setelah seorang ulama, yang sangat pesohor oleh pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengeluarkan kritik terhadap Nabi Muhammad, dengan komentar

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024