- tvOne
VIVAnews - Pemimpin Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir mengutuk aksi bom yang diduga bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. Ba'asyir menilai aksi bom haram dilakukan oleh siapapun, apalagi dilakukan di masjid.
Seperti dituturkan oleh asisten pribadi Ba'asyir, Hasyim Abdullah, Ba'asyir menyesalkan aksi bom yang dilakukan saat Salat Jumat masih berlangsung.
"Oleh siapapun, beliau (Ba'asyir) bilang kalau membom di masjid itu tidak boleh. Itu salah," kata Hasyim di Mabes Polri, 15 April 2011, menuturkan ucapan Ba'asyir.
Hasyim menjelaskan, Ba'asyir tidak bisa menduga siapa pelaku bom bunuh diri itu. "Kalau mujahid tidak mungkin membom masjid. Kalau di Iran itu Syiah - Sunni, tujuannya memecah belah," ucap Hasyim.
JAT pun belum mendapat informasi, jaringan apa yang melakukan pemboman. "JAT belum tahu, ini kan baru dengar," ujar Hasyim.
Seorang pelaku diduga meledakkan bom bunuh diri menjelang pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Mapolresta Cirebon sekitar pukul 12.20 WIB. Seorang pria yang diduga sebagai pelaku tewas di lokasi. Sementara 28 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.
Ba'asyir sendiri sedang menjalani proses persidangan kasus terorisme. Dia dituduh mendukung dan membiayai pelatihan militer para teroris di Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar awal 2010 yang lalu. (SJ)
Forum Investor di Abu Dhabi, Menteri Sandiaga Beberkan Keuntungan Investrasi Parekraf di Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan keuntungan bagi investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia.
