- tvOne
VIVAnews - Detasemen Khusus 88 Anti Teror mengungkap pelaku teror bom buku dan bom di Serpong. Sebanyak 20 tersangka yang diduga terlibat aksi teror itu berhasil ditangkap.
Dari hasil pemeriksaan sementara, jaringan itu diketahui dipimpin oleh tersangka P. Pria kelahiran 1979 itu merupakan lulusan Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dia lulus tahun 2001.
Densus 88 kini masih mengembangkan keterkaitan jaringan ini dengan jaringan pelaku teror lama. Namun, menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar kelompok ini termasuk jaringan baru.
"Grup yang baru. Dulu non radikal, sekarang berubah radikal. Tapi masih mencari apakah ada hubungannya degan jaringan teroris lama," kata Boy di Jakarta, Sabtu 23 April 2011.
Boy menjelaskan, jaringan yang dipimpin P ini mendapat dana dari jaringan mereka sendiri. Dari pengakuan sementara, belum ditemukan keterlibatan orang di luar jaringan dalam pendanaan aksi mereka. "Artinya urunan, patungan di antara mereka," ujar Boy.
Menurut Boy, P sendiri merupakan sosok yang banyak kenal kalangan media. Tersangka P, lanjut dia, pernah membuat acara di televisi melalui production house. Boy menambahkan, dari 20 orang dalam jaringan itu tidak semuanya bisa membuat bom. "Hanya dua hingga tiga orang diantara mereka yang rancang bom. Sementara ini. Kurir, mereka minta orang luar," kata dia.
Boy menambahkan, pimpinan jaringan, P termasuk orang yang bisa membuat bom. Tersangka P, merupakan pembuat bom buku. "Dia balajar sendiri merakit bom buku untuk KBR68 di Utan Kayu. Dia juga tidak menyangka akan meledak," kata Boy. (eh)