- tvone
VIVAnews -- Siapa otak pelaku bom buku dan bom di Serpong telah diketahui. Ia adalah Pepi Fernando, yang juga mantan sutradara film dokumenter. Tak hanya Pepi yang dimintai diinterogasi, tapi juga istrinya. Pemeriksaan dilakukan hari ini.
"Pemeriksaan istri P (Pepi) masih berjalan dalam kapasitas yang bersangkutan sebagai saksi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Polri, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Kantor Badan Narkotika Nasional, Senin 25 April 2011.
Soal indikasi keterlibatan, Boy mengatakan sampai hari ini belum bisa dilihat. "Kita lihat perkembangan lebih lanjut. Kalau memang ada keterlibatan dievaluasi dari hasil pemeriksaan hari ini," kata dia.
Ada peran istri P dalam pengiriman paket buku berisi bom ke Kantor BNN? Menurut Boy, itu juga belum bisa dibuktikan. Saat ini, tambah dia, polisi sedang menggali apakah perempuan itu turut andil menyuplai data pada para pelaku.
Untuk diketahui, polisi menemukan sejumlah bahan peledak di rumah kontrakan Alwi Hasmi, mertua Pepi Fernando. Ada granat, bom buatan yang sudah jadi dan bahan baku pembuat bom.
Jumlahnya cukup banyak. Di antaranya adalah satu granat nanas, bom model kaleng lima buah, casing bom model roruniket yang belum terisi. Satu buah adonan bahan peledak dengan diameter 3 cm, casing bom model kotak satu buah, solder satu buah, timer jam dinding dan sejumlah ramuan bom lain.
Penemuan tersebut menimbulkan dugaan, istri P tahu sepak terjang teror yang dilakukan suaminya. Pertanyaannya, jika ia tahu suami memiliki atau merakit bon, apakah ia bisa dikenakan UU Antiterorisme? Jawab Boy, "bisa."
Istri tersebut bisa dikenakan sejumlah pasal. "Pasal 12, 13, 14 itu kalau konteksnya dia mengetahui tapi tidak melaporkan ke polisi."
Pepi dan dua terduga teroris ditangkap di Desa Merduati, Banda Aceh, pukul 04.00, Kamis 21 April 2011. Total, ada 20 orang yang ditangkap terkait bom buku dan bom Serpong, termasuk kameraman Global TV yang berinisial IF. (eh)
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
