- Dedy Priatmojo
VIVAnews - Polisi menemukan bom tertanam di dalam rumah yang pernah ditempati otak pelaku bom buku dan bom Serpong, Pepi Fernando, di Aceh. Selain bom, polisi juga menemukan barang-barang mencurigakan lainnya.
Barang-barang mencurigakan berada di rumah yang pernah ditempati Pepi selama tinggal di Aceh. Rumah milik Fadli, rekan satu kampus Pepi di Jakarta berada di Jalan Taman Siswa, Dusun Seroja, Desa Merduati, Banda Aceh. Rencananya, evakuasi di rumah akan dilanjutkan hari ini, Rabu 26 April 2011.
Penemuan benda-benda mencurigakan itu terjadi saat polisi menggeledah rumah Pepi malam tadi, mulai sekitar pukul 18.30 sampai 22.30 WIB. Barang-barang yang ditemukan antara lain, satu buah celengan berisi serbuk mesiu seberat 3 kilogram.
Polisi juga menemukan benda semacam palu yang digunakan untuk memadatkan mesiu tadi. Selain itu, di rumah itu juga ditemukan satu bilah golok dan lampu penerang.
Polisi juga menemukan untaian-untaian kabel. Kabel-kabel ini masih terkait bom yang ditanam Pepi di dalam kamar. Saat menemukan bom itu semalam, polisi belum sempat mengevakuasi karena berbahaya. Evakuasi dan penjinakan bom akan dilanjut hari ini.
Penggeledahan semalam dan hari ini dipimpin langsung Kepala Detasemen Khusus Polda Aceh Ajun Komisaris Besar Polisi, Sutri Hamdani. Saat penggeledahan semalam, Sutri menolak memberikan keterangan.
Seperti diketahui, Pepi dibekuk di Merduati, Aceh pada Kamis subuh 21 April 2011 lalu. Selain Pepi, polisi juga membekuk J dan F. Pria berinisial J merupakan calon pengantin atau pelaku bom bunuh diri. Laporan: Muhammad Riza l Aceh (adi)
Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal
Tingkat Literasi keuangan yang rendah di Indonesia bagaikan bom waktu yang siap meledak. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kasus masyarakat yang terjerat pinjol
