Lima Jaringan Pepi Berpendidikan SD

Lokasi penemuan bom yang tidak jauh dari Gereja Christ Cathedral, Serpong
Sumber :
  • VIVAnews/ Harwanto Bimo Pratomo

VIVAnews -- Beberapa tersangka teroris anggota jaringan Pepi Fernando berpendidikan rendah. Lima dari 17 tersangka yang ditahan hanya berpendidikan setingkat sekolah dasar (SD).

Berdasarkan keterangan tertulis Divisi Humas Polri yang diterima VIVAnews.com, Rabu 27 April 2011, para tersangka yang berpendidikan setingkat SD itu adalah Darto, Watono, Ade Guntur, Febri Hermawan, dan Matun Maulana.

Darto, yang lahir di Subang 1 Januari 1985 tercatat hanya lulus dari SD Negeri Mekarjaya pada tahun 1999. Sehari-hari, Darto bekerja sebagai penjual mainan keliling di Pondok Kelapa. Dia berperan membeli bahan peledak dan meletakkan bom di sasaran.

Watono alias Tono alias Anton Burger kelahiran Majenang, Cilacap 11 November 1989 merupakan lulusan SD Negeri Majenang tahun 2000. Sehari-hari, Watono bekerja sebagai pedagang burger keliling di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Namun, peran dia dalam jaringan Pepi adalah pembuat bom.

Ade Guntur alias Sagod. Pria kelahiran Batupapak, Bogor ini bahkan tak tamat SD. Dia tidak menyelesaikan sekolahnya ketika berada di kelas VI di  Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin. Pekerjaan sehari-harinya adalah tukang sablon di sebuah percetakan.

Berikutnya adalah Febri Hermawan alias Awi alias Toge. Pria kelahiran Bekasi 12 Februari 1981 itu tamat dari SD Bekasi Timur pada tahun 1994. Namun, peran Febri yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek ini cukup keren. Dia mampu membuat bom dan membuat switching timer dari handphone.

Kemudian, Matun Maulana alias Matun. Bahkan, pria kelahiran Cidokom, Bogor pada 17 Februari 1981 itu tak lulus SD. Matun hanya menyelesaikan pendidikannya hingga sampai bangku kelas IV SD. Perannya dalam jaringan  Pepi, menyembunyikan pelaku dan informasi.

Selain SD, ada tiga tersangka jaringan Pepi berpendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka adalah Fajar Dwi Setyo alias Pechun, Mugianto, dan Riki Riyanto. Fajar tercatat tamat dari SMP Negeri 1 Parung pada tahun 2001. Mugianto lulus SMP Negeri 3 Cipunagara pada tahun 2010. Sedangkan Riki lulus dari SMP Paket B Gunungsindur, Bogor pada tahun 22001.

Kemudian, juga terdapat tiga anggota jaringan Pepi berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Irman Kamaludin lulus dari SMU Negeri 24 Bandung pada tahun 2006. Mochamad Syarif merupakan lulus tahun 1999 dari SMK PGRI 18 Ciracas jurusan Listrik. Sedangkan Juni Kurniawan lulus dari  SMA Negeri 1 Tembilahan, Riau pada tahun 1998.

Sedangkan enam lagi berpendidikan sarjana. Pepi Fernando (pimpinan jaringan), Muhammad Maulana Sani, Hendi Suhartono, Muhammad Fadhil sama-sama lulusan S1 dari Universitas Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Istri Pepi, Deni Carmelita lulusan S1 dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP). Sementara itu, Imam Mochamad Firdaus yang bekerja sebagai kamerawan Global TV lulusan manajemen di STIE Depok.

Ke-17 tersangka itu kini telah ditahan hingga 25 Agustus 2011 sebelum perkaranya diajukan ke persidangan. Selain itu, polisi juga melepaskan lima orang lainnya karena dianggap tidak cukup bukti. Status kelimanyaj uga telah dicabut. (umi)

2 Militer Israel Tewas usai Kena Serangan Rudal Hizbullah
Jet Tempur F-16 (Doc: CNA)

Jet Tempur F-16 Singapura Jatuh

Jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) jatuh di Pangkalan Udara Tengah, tak lama setelah lepas landas pada Rabu sore, 8 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024