VIVAnews - Sejumlah mantan anggota Negara Islam Indonesia terus bermunculan dan mengisahkan pengalamannya. Salah satunya adalah Nasir Abbas yang sekarang menjadi pengamat terorisme.
Nasir yang juga mantan anggota Jamaah Islamiyah mengisahkan dirinya masuk organisasi yang didirikan Sekarmaji Maridjan Kartosoewiryo itu pada 1987.
"Ikut NII 1987, langsung diberangkatkan ke Afghanistan," kata Nasir Abbas usai acara diskusi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Jumat 6 Mei 2011.
Menurut dia, NII memang bercita-cita mendirikan negara Islam di republik ini. Khususnya, bagi warga Garut, Jawa Barat. "Argumentasinya adalah menjadi kewajiban umat Islam di Garut. Mereka menganggap Negara Kesatuan Republik Indonesia menjajah NII Garut," kata Abbas.
Namun, menurut dia, belakangan muncul ketidakpuasan terhadap NII. NII dianggap sulit berkembang karena tak memiliki akses jaringan yang luas. NII, terlalu lokal untuk mendirikan cita-citanya sendiri.
Sehingga, beberapa orang menjadi pelopor untuk keluar dari jaringan NII. "Itu ada Ustad Abubakar Ba'asyir dan Abdullah Sungkar yang menjadi pelopor keluar dari NII," kata dia.
Abbas sendiri mengaku keluar NII karena ajakan dari Ba'asyir dan Abdullah Sungkar. Lantas, bagaimana tanggapan NII melihat anggotanya keluar? "Mereka (NII) marah, karena Abubakar Ba'asyir memotivasi yang lain untuk keluar," kata Abbas.
Ba'asyir dan Abdullah Sungkar kemudian mengajak bekas anggota NII, termasuk Abbas, untuk masuk organisasi baru yang mereka dirikan, Jamaah Islamiyah. Mereka menganggap JI lebih memiliki jaringan luas sehingga mudah untuk mewujudkan cita-cita mereka mendirikan negara Islam. "Karena hubungan JI sudah internasional dari Afghanistan, Arab dan lain-lain, seperti Banglades, dan Filipina," tutur Abbas.
"Ini yang membuat hubungan mereka (JI) lebih rapi dari NII. JI punya hubungan luas, NII lokal."
Namun demikian, misi JI sama dengan NII, yaitu mendukung penegakan negara Islam di Indonesia.
Bagi Abbas, NII dan JI itu sama saja. Sehingga, dia juga memutuskan keluar dari JI pada 2003 yang lalu. "Mereka terkontaminasi dengan misi Osama," kata dia.
Menurut Abbas, ketika anggota JI melakukan peledakan bom di Bali pada 2002 yang lalu, orang-orang NII lah yang menjadi tempat berlindung para pelaku peledakan itu. Sehingga, sebenarnya antara NII dan JI memiliki keterkaitan yang sangat erat. "Kaitannya dengan NII, mereka (JI) berasal dari NII," kata dia. (umi)
Sumber :
Baca Juga :
Viral Pria di Medan Bakar Rumah Sendiri Diduga Kecanduan Narkoba, Pihak Keluarga Minta Rehabilitasi
VIVA.co.id
14 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Juru parkir (jukir) liar yang viral mematok tarif sebesar Rp150 ribu di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, membagi duit pungutan parkir liar mereka ke anggota kelompok. Sepe
Penyanyi atau biduan dangdut Nayunda Nabila irit bicara usai dirinya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan dugaan kasus TPPU yang dilakukan SYL.
Biaya hidup terus meningkat, membuat banyak orang kesulitan untuk menjalani gaya hidup yang diinginkan. Namun, ada beberapa negara yang bisa hidup mewah dengan murah
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengunjungi pameran Seni Rupa Butet Kertaredjasa bertajuk 'Melik Nggendong Lali’ di Galeri Nasional, Jakarta Pusat , Senin, (13/5)
PKS Buka Peluang Koalisi dengan PDIP, Edy Rahmayadi Berpotensi Diusung jadi Cagub Sumut
Politik
14 Mei 2024
Elite PKS dan PDIP di Sumut tengah menjalin komunikasi politik untuk merajut koalisi di Pilkada 2024.
Selengkapnya
Partner
Garena dan Kadokawa merilis pengumuman resmi tentang adaptasi anime dari game battle royale populer, Free Fire, dengan potensi memperluas basis pemain lewat layar kecil.
Berkaca dari Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana Depok, Dedi Mulyadi: Pecat Kepsek Ngeyel
Siap
10 menit lalu
Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi ikut menyoroti tragedi kecelakaan maut bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana, Kota Depok. Peristiwa itu terjadi di Subang.
POCO F6 Pro Resmi Meluncur 23 Mei 2024: SoC Snapdragon 8 Gen 2, RAM 16GB, AnTuTu Score 1.710.731!
Gadget
13 menit lalu
Bocoran terbaru POCO F6 Pro di Geekbench ungkap performa gahar dengan Snapdragon 8 Gen 2 dan RAM 16GB. Siap meluncur dengan Android 14 dan HyperOS 1.0.
Sopir bus yang mengalami kecelakaan tunggal tersebut, dijerat dengan Pasal 311 ayat 5 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan.
Selengkapnya
Isu Terkini