- airliners
VIVAnews - Pesawat jenis Xian MA-60 milik Merpati yang jatuh di laut dekat Bandara Kaimana, Papua Barat, merupakan pesawat baru. Pesawat buatan China itu juga pernah mengalami kecelakaan di Kupang Februari lalu.
"Kapal keluar landasan. Tidak separah sekarang," kata Ketua Sub Komite Udara Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Masruri, kepada VIVAnews.com.
Saat itu, kata Masruri, kondisi pesawat melintang dengan sebagian badan berada dilandasan dan bagian kepala pesawat diluar landasan. Namun, hingga kini, penyebab pesawat keluar landasan belum diketahui. "Masih diteliti. Menunggu pembacaan FDR," jelasnya.
Untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat M60 yang tenggelam di laut Kaimana, siang tadi, KNKT kata Masruri malam ini mengirimkan tim awal. Anggota tim yang akan dikirim yakni, Capt. Chaerudin, Markus Totok S.Si.T, Ronald S.Si.T, dan Sulaeman DA Spd. "Tim ini akan mengumpulkan data awal," terang Masruri.
Tim dari KNKT akan mencari kotak hitam atau black box untuk mencari tahu penyebab kecelakaan. "Kami kumpulkan data-data yang terkait. Termasuk pesawatnya, kalau memungkinkan kita akan angkat pesawatnya," tuturnya.
Pesawat jenis MA60 produksi Xian Aircraft Industrial Corporation di bawah China Aviation Industry Corporation I (AVIC I). Pesawat ini mampu terbang dengan kapasitas 50 penumpang. Biasanya, pesawat jenis ini melayani rute-rute untuk penerbangan jarak dekat.
Kecepatan terbang pesawat tersebut maksimal 514 kilometer per jam. Dengan kecepatan itu, pesawat ini mampu terbang dengan ketinggian 7620 meter karena ditopang dengan dua mesin.