Sunni-Syiah Indonesia Tak Perlu Dipersoalkan

Jalaluddin Rakhmat; Daud Poliraja, dan Furqan Bukhari
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Eka Sukmawati

VIVAnews - Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) mengirim perwakilan untuk menghadiri deklarasi Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin) hari ini di Jakarta. Meski keduanya memiliki perbedaan prinsip, Wantanas berharap deklarasi ini menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Apakah ada potensi konflik setelah deklarasi ini? "Jangan bicara yang buruk-buruk, yang baik-baik saja. Selama niat kita untuk kebaikan lanjutkan saja perdamaian itu, mau protes apapun silahkan saja," kata Pembantu Deputi Urusan Politik Wantanas, Brigadir Jenderal Manahan Daulay, usai mengikuti deklarasi Muhsin di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat 20 Mei 2011.

Menurut Mahanan, masyarakat Indonesia jangan melulu membicarakan dan mempermasalahkan perbedaan. Karena, kata dia, kalau perbedaan-perbedaan itu selalu diangkat dan dipersoalkan maka tidak akan ada titik temu.

"Jangan aqidah yang dibicarakan, tapi manusianya yang perlu dibicarakan. Yang penting, kita sebangsa dan setanah air," kata mantan Deputi di Markas Besar Polri ini.

Deklarasi Sunni-Syiah Indonesia ini digagas Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia yang diwakili oleh Ketua Departemen Kepemudaan dan Remaja, Daud Poliradja. Sementara, dari kalangan Syiah digagas Pengurus Pusat  Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi).

AI Menyokong Kinerja Google Chrome

Deklarasi dibacakan sebelum salat Jumat oleh Ketua Dewan Syuro Ijabi, Jalaluddin Rakhmat; Ketua Departemen Kepemudaan dan Remaja DMI, Daud Poliraja, dan Ketua Ijabi, Furqan Bukhari. Dewan Ketahanan Nasional sendiri merupakan lembaga yang langsung diketuai Presiden SBY.

Jawab Kritik

MUI menolak bila Dewan Masjid Indonesia disebut sebagai pihak yang mewakili Sunni. "Karena, tidak semua Dewan Masjid itu mewakili Sunni. Sebaiknya deklarasi ini bukan gabungan organisasi tapi sekadar kerjasama dua organisasi," kata Ketua MUI Amidhan dalam perbincangan dengan VIVAnews.com.

Daud Poliradja menjawab kritik Amidhan. Menurut Daud, di Dewan Masjid sendiri ada dua pendapat besar soal deklarasi Sunni-Syiah Indonesia ini. Tetapi, Daud siap mempertanggungjawabkan apa yang sedang dilakukannya hari ini.

"Saya yang orang Dewan Masjid malah tidak tahu siapa yang bukan Sunni. Saya sebagai orang Dewan Masjid, tidak tahu siapa orang Dewan Masjid yang Syiah. Setahu saya semua Dewan Masjid itu Sunni," kata Daud.

Sebelumnya, Amidhan menegaskan, dari segi ajaran, antara Sunni dan Syiah itu sangat berbeda. Sedikit penjelasan dari Amidhan, Syiah hanya menganggap ada lima Imam atau khalifah yang juga Ahlulbait atau keluarga Rasul.

Lima orang itu yakni, pasangan Ali bin Abi Thalib dan Siti Fatimah (putri Rasul), Al Hasan dan Husein (anak dari Fatimah-Ali), dan Nabi Muhammad. "Jadi, Syiah itu hanya mengakui hadits-hadits yang diriwayatkan oleh lima Ahlulbait ini," jelas Amidhan.

Sedangkan, Sunni atau Ahlussunah Waljamaah itu menganggap Ahlulbait itu tidak hanya lima sosok tadi. Tapi semua orang atau kelompok yang taat dan melaksanakan ajaran Rasul dan Sahabat-sahabat.

Detik-detik Pembunuh Kebingungan Buang Jasad Pria Terbungkus Sarung di Tangsel

"Tidak dibatasi hanya yang lima tadi (pada ajaran Syiah)," ujar dia. Pengikut Sunni mengakui empat khalifah yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Tapi, Syiah tidak mengakui itu.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar

Ketegangan Geopolitik hingga Inflasi di Bawah Ekspektasi, OJK: Stabilitas Keuangan RI Masih Terjaga 

OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional saat ini masih terjaga di tengah peningkatan ketidakpastian global akibat ketegangan geopolitik hingga inflasi turun

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024