Ketua dan Wakil DPR Beda Sikap Soal Pancasila

Ketua DPR Marzuki Alie memimpin rapat paripurna
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan nilai-nilai Pancasila sudah jauh dari kehidupan berbangsa dan negara di Indonesia. Menurutnya, salah satu sebab adalah proses amandemen UUD 1945 di masa reformasi tidak menggambarkan Pancasila.

"Reformasi mengakibatkan perubahan yang sangat ekstrim. Dulu Pancasila betul-betul sebagai sumber dari segala sumber hukum, karena dicantumkan dalam UUD 1945," kata Marzuki Alie sesaat sebelum mengikuti acara Pidato Presiden SBY di DPR RI, Rabu, 1 Juni 2011.

Hal itu mengakibatkan masyarakat Indonesia mudah tersulut amarah, emosional dan melahirkan tindakan anarkisme serta terorisme. Karena itu, dia menganggap pentingnya revitalisasi Pancasila kepada masyarakat lagi.

"Mana kala kita bicara Undang Undang, kita melupakan masalah keadilan bagi masyarakat. Pimpinan lembaga negara menganggap penting penguatan Pancasila tetapi tidak seperti pada masa Orde Baru. Artinya terbuka ruang diskusi dan dialog," jelas Marzuki.

"Kita harapkan kehidupan berbangsa dan bernegara kita ke depan betul-betul didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila," lanjut dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR, Pramono Anung berbeda pendapat dengan Marzuki tentang perkembangan Pancasila di masa reformasi. Politisi PDI Perjuangan itu mengemukakan Pancasila sekarang tidak lagi bersifat dogmatis. Nilai-nilai Pancasila dianggap sudah menjadi bagian yang integral dalam kehidupan masyarakat.

"Apapun bangsa ini menjadi suvive tidak bisa dipungkiri karena jiwa Pancasila. Kita pernah mengalami satu periode 1998 sampai dengan 2004. Kita mengalami lima pergantian presiden dan itu tidak ada kejadian yang luar biasa yang mengakibatkan perpecahan," ujar Pramono.

Menurut Pramono, letak keberhasilan bangsa Indonesia dalam masa transisi demokrasi sampai saat ini adalah pola pemahaman Pancasila yang memberi ruang berbeda pendapat tidak seperti masa Orde Baru.

"Sebaiknya Pancasila diajarkan kepada generasi muda sejak SD, SMP dan SMA. Bila dihilangkan, maka akan menghilangkan pondasi bernegara. Di negara manapun ideologi bangsa selalu diajarkan," pungkas Pramono.

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Anang Hermansyah dan Ghea Indrawari

Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen

Anang Hermansyah mulanya menanyakan berapa usia Ghea Indrawari. Suami Ashanty tersebut nampak keheranan karena sampai kini Ghea Indrawari belum punya pasangan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024