- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews – Pasien berkeringat darah, Dora Indriyanti Tri Murni, kini tergolek di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Ia harus menunggu tim dokter RSCM melakukan diagnosa menyeluruh atas penyakit langka yang dideritanya.
Siapa sangka, Dora ternyata penyandang sabuk hitam taekwondo. Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat itu, sejak kecil sudah tertarik dengan olahraga bela diri taekwondo. Dora memang akrab dengan olahraga dan pekerjaan kaum lelaki.
Gadis 25 tahun itu dikenal sebagai wanita tangguh. Sembari menyelesaikan pendidikannya, ia bekerja keras membanting tulang menghidupi kedua adiknya selepas sang ibu meninggal. Ia melakoni tiga pekerjaan sekaligus – tenaga kebersihan, tukang ojek, hingga satpam. “Saya hanya tidur dua jam sehari,” kata Dora beberapa waktu lalu.
Selain akrab dengan pekerjaan lelaki, Dora ternyata juga bercita-cita masuk militer. Ia bahkan pernah mengikuti tes Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Sayang, ia tak lulus karena faktor kurangnya tinggi badan. Gagal masuk Kowad, ia akhirnya kuliah di Fakultas Hukum.
“Dora sebetulnya ingin jadi pengacara,” kata Indra, sang ayah, saat ditemui di RS M Djamil, Padang, Sabtu, 11 Juni 2011. Cita-cita menjadi pengacara itulah yang memantapkan Dora mengambil studi di Fakultas Hukum. Namun, kini keinginan Dora untuk segera menyelesaikan kuliahnya, terpaksa ditunda karena ia harus menjalani perawatan intensif.
Pekerjaan Dora sebagai satpam di gardu pembangkit listrik di Pauh, Padang, juga kini harus terhenti. Misteriusnya penyakit Dora, sampai membuat mantan Menko Kesra Aburizal Bakrie berniat untuk meneliti penyakit tersebut melalui Yayasan Bakrie untuk Negeri, bekerja sama dengan Dompet Dhuafa.
“Perhatian kami sangat besar agar penyakit ini bisa ditelaah dengan baik, sehingga kalau ada Dora Dora lain, kita tahu penyakitnya apa,” kata Aburizal di RSCM, Jakarta, usai menjenguk Dora.
Laporan: Eri Naldi | Padang
Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel
Polisi menjelaskan bahwa remaja inisial FA (16), sempat melakukan open BO sebelum akhirnya tewas karena dicekoki oleh pria berinisial A dan BH. FA melakukan open BO bersa
