- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Direktur Wahid Institute, Zannuba Arifah Chafsoh atau lebih dikenal dengan panggilan Yenny wahid, menyatakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mestinya malu dengan kasus Ruyati.
Sebab, Kementerian Tenaga Kerja sampai kecolongan informasi mengenai eksekusi hukuman mati Ruyati.
"Kalau pemerintah katakan baru sekarang mendengar mengenai eksekusi, perlu dipertanyakan," ujar Yenny usai acara Tahlil dan Doa Bersama untuk Ruyati di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam 20 Juni 2011.
Pengakuan pemerintah bahwa tidak mengetahui kapan eksekusi Ruyati itu dilaksanakan, menurut Yenny, menunjukkan ada kebuntuan informasi di lingkungan birokrasi pemerintah sendiri.
"Karena KJRI (Konsulat Jenderal RI) katanya sudah mendengar kasus ini sejak lama dan kabarnya sudah memberikan tembusan laporan kepada Menakertrans, BNP2TKI, dan sebagainya. Tapi tetap tidak ada tindakan, tak ada advokasi hukum, tak ada bantuan pengacara, sama sekali tak ada simpati. Tidak ada bantuan sama sekali kepada Ibu Ruyati ini," kata Yenny.
Dengan demikian, menurut Yenny, hal ini menunjukkan kelemahan dalam berkoordinasi dan komunikasi informasi antar instansi pemerintah, serta kelemahan niat untuk melindungi warga negara.
"Jadi tidak ada keseriusan. Kalau semua ditangani serius, saya percaya pasti kasus ini bisa segera tuntas. Minimal nggak akan kecolongan, nggak tahu bahwa eksekusi sudah dilakukan," kata Yenny.
"Seharusnya semua pejabat publik malu dengan kondisi seperti ini," tambah Yenny.
Dengan demikian, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin selaku Menakertrans mesti introspeksi diri atas kegagalannya mengurusi TKI. "Cak Imin harus lakukan introspeksi bahwa kebijakan-kebijakannya maupun keseriusannya dalam menangani perkara TKI terbukti sudah gagal," kata dia. (umi)
Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen
Anang Hermansyah mulanya menanyakan berapa usia Ghea Indrawari. Suami Ashanty tersebut nampak keheranan karena sampai kini Ghea Indrawari belum punya pasangan.
