- ANTARA/Risyal Hidayat
VIVAnews - Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengapresiasi Gerakan Kejujuran Siami. Tapi, M Nuh meminta publik tidak juga menyalahkan masyarakat yang mengusir Siami dari kampungnya.
"Kita juga jangan menyalahkan masyarakat, karena masyarakat tidak anti-kejujuran," kata M Nuh usai seminar nasional Musyawarah Keluarga Gotong Royong (MKGR) "Mencari Identitas dan Karakter Pendidikan" di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu 22 Juni 2011.
Menurut M Nuh, tidak semua masyarakat di tempat tinggal Siami itu anaknya mencontek saat ujian nasional Mei lalu. Jadi, ada keluarga yang tersinggung karena merasa dituduh mencontek.
"Makanya, kalau masalah akademik itu jangan dicari-cari ke masalah sosial. Cukup kalau masalah akademik, selesaikan dengan akademik juga," kata mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini.
Kendati demikian, M Nuh bersyukur saat ini warga di Gadel, Surabaya, Jawa Timur, bisa menerima kembali Siami pulang ke rumahnya. Siami sempat mengungsi ke Gresik, karena diusir warga setempat.
Pengusiran dilakukan karena warga menilai Siami mencoreng nama baik SDN Gadel 2 dan orangtua, yang dilaporkan melakukan contek massal. Kini, Alif, anak Siami lulus dengan nilai tertinggi di sekolah itu. Murid-murid lainnya lulus 100 persen.
M Nuh menegaskan, saat ini sudah ada pemberian sanksi terhadap kepala sekolah dan oknum guru yang diduga meminta Alif untuk memberi contekan. Kepala Sekolah sudah diturunkan pangkatnya, dan oknum guru terkait diberi sanksi profesi tidak boleh mengajar. (eh)
Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Namanya Tripper, aplikasi hiburan terbaru yang dapat dinikmati penumpang sebelum, saat, dan sesudah penerbangan.
