Sweeping Narkoba Ricuh

Napi Mantan Densus 88 di LP Kerobokan Dibekuk

Lapas Kerobokan Denpasar, Bali
Sumber :
  • Dewi Umaryati | VIVAnews

VIVAnews - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan narapidana yang juga mantan anggota Detasemen Khusus 88 Polda Bali yang bernama Ariadi. Ia diduga menjadi bagian dari jaringan pedagang narkoba dan menjadi otak pelaku penyerangan terhadap petugas saat razia narkoba dini hari tadi di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali.

Seorang petugas sipir Lapas Kerobokan mengatakan, napi yang diduga kuat menjadi otak kerusuhan sekaligus orang yang diburu adalah Ariadi. "Tadi Ariadi sudah dibawa oleh BNN. Tapi saya tidak tahu persis dibawa ke mana," kata petuas sipir yang enggan disebut namanya di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali, Sabtu 25 Juni 2011.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas Humas Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Hariadi menegaskan bahwa hingga kini polisi masih menyelidiki siapa otak kerusuhan.

Kerusuhan itu menyebabkan sejumlah petugas Lapas terluka. Kepala Lapas Kerobokan, Siswanto terluka pada bagian kepala dan tangan itu. "Belum ditentukan pelakunya. Kami masih melakukan penyelidikan intensif," kata Hariadi saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu 25 Juni 2011.

Hariadi mengakui bahwa napi narkoba yang pernah menjadi anggota Densus 88, Ariadi merupakan napi narkoba. "Tetapi untuk mengetahui lebih detil siapa dia, silakan hubungi Polres Badung. Karena Badung yang menangani itu dulu," kata dia.

Kerusuhan hebat terjadi di Lapas Kelas II A Kerobokan, Denpasar, saat petugas BNN akan menciduk mantan anggota Densus 88 yang terlibat narkoba. Ia diduga terlibat jaringan narkoba di dalam lapas.

Informasi dugaan keterlibatan Ariadi didapat setelah petugas berhasil menangkap seseorang di Jakarta. Dari hasil pengembangan, Ariadi diduga terkait jaringan pengedar narkoba itu.

Namun, saat akan diciduk, petugas mendapat perlawanan hebat dari rekan satu sel Ariadi. Alhasil, LP Kerobokan pun hancur lebur berantakan.

Sayang, Kapolres Badung Ajun Komisaris Besar Polisi Dwi Suseno belum bisa dihubungi. Ditelepon beberapa kali ke telepon genggamnya, Dwi Suseno tak kunjung mengangkat. Setali tiga uang dengan Humas BNN Bali, Krisna. Berkali-kali dihubungi, juga tak mau mengangkat telepon genggamnya.

Kalapas Kerobokan, Siswanto sendiri masih menggelar rapat intensif dengan pihak terkait untuk mencarikan jalan keluar persoalan itu. "Saya masih rapat. Nanti kalau sudah selesai saya hubungi balik," kata Siswanto dari ujung telepon.

Dari pantauan di lapangan, situasi mencekam masih terlihat jelas. Pecahan kaca dan batu di pelataran parkir bekas "pertempuran" semalam masih dibiarkan berserakan. Petugas kepolisian pun masih nampak melakukan penjagaan intensif di sekitar Lapas Kerobokan. (Laporan Bobby Andalan l Bali)

Penjualan Sepeda Motor April 2024 Anjlok 28 Persen
Febri Diansyah dan Rasamala Usai Diperiksa Penyidik KPK

Kata Pimpinan KPK soal Jaksa Bakal Hadirkan Pengacara Febri Diansyah di Sidang SYL

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki rencana akan memanggil pengacara Febri Diansyah, dalam sidang kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024