- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin terus mengeluarkan tudingan keterlibatan sejumlah petinggi partainya yang menikmati uang suap pembangunan wisma atlet SEA Games. Nazar menyampaikan tudingan-tudingannya melalui BlackBerry Messenger ke sejumlah media.
Namun, Partai Demokrat mulai meragukan pesan-pesan itu dikirimkan oleh Nazaruddin. Menurut Partai Demokrat, pesan itu bisa dikirim oleh orang lain dengan mengatasnamakan Nazaruddin.
"Kalau saya rasa, itu bukan Nazaruddin. Kelakuan Nazar yang saya kenal tidak seperti itu," kata politisi Demokrat, Ruhut Sitompul di Jakarta, Senin 4 Juni 2011. "Kayaknya (isi BBM) bukan kelakuan dia," Ruhut menegaskan.
Ruhut sendiri mengatakan sering menjalin komunikasi sebelum status Nazaruddin ditingkatkan menjadi tersangka. Namun, komunikasi itu terputus setelah Nazaruddin dijadikan tersangka. "Dulu sebelum dia tersangka sering, sekarang sudah tidak lagi," kata dia.
Ruhut sangat menyayangkan beredarnya pesan-pesan itu. Karena, sangat merugikan partainya.
Namun, jika pengirim pesan bernada tudingan itu benar-benar Nazaruddin, Ruhut meminta bekas bendahara partainya itu memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Jika benar kau Nazar, datanglah ke KPK. Sampaikan bukti-bukti yang kau punya," kata Ruhut.
Menurut dia, kasus Nazar itu tak ada sangkut pautnya dengan Demokrat. Nazar, kata Ruhut, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sebagai individu. "Kalau pidana itu, yang bertanggung jawab pribadi masing-masing," kata dia.
Sebelumnya, Nazaruddin mengirim berbagai tudingan keterlibatan elit Demokrat dalam kasus suap di Kementerian Pemuda dan Olah Raga melalui BlackBerry Messenger dari tempat persembunyiannya di Singapura. (umi)