- ANTARA/SAPTONO
VIVAnews - Provinsi Nusa Tenggara Barat terancam mendapat kerugian hingga 600 Miliar per tahun jika moratorium pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) dilakukan ke Timur Tengah. Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja (APJATI) NTB Muazim Akbar mengatakan kerugian tersebut merupakan konsekuensi kebijakan pemerintah memberlakukan Moratorium TKI.
Uang sebesar Rp600 Miliar itu, menurut Muazim, adalah hasil perolehan TKW selama bekerja di Timur Tengah. Pemerintah pun diminta memberi solusi dengan membuka peluang kerja ke negara lain untuk memasok TKI asal NTB.
"Kami tetap mendukung kebijakan pemerintah itu demi nasib saudara-saudara kita yang bekerja di Timur Tengah,"kata Muazim Akbar di Mataram Senin 04 Juli 2011.
Dia menjelaskan, tidak hanya menuai kerugian ratusan miliar rupiah, kebijakan itu juga dapat mengancam 3000 orang NTB yang dapat kehilangan pekerjaan akibat Moratorium.
Selama ini, NTB memang menjadi daerah pengirim Tenaga Kerja yang cukup besar ke kawasan Timur Tengah.Pada 2010 terhitung 15 ribu lebih TKI NTB dikirim ke Timur Tengah. Setiap tahunnya NTB mengirim setidaknya 25 ribu Tenaga Kerja.
Sementara jumlah PPTKIS di NTB mencapai 210 dengan jumlah PJTKI sebanyak 280. Dampaknya dapat berpengaruh pada perekonomian pedesaan "Kalau PJTKI memperkerjakan 10 orang saja,berarti didalam negeri sebanyak 2000 orang akan kehilangan pekerjaan,"ujarnya.
Untuk mengantisipasi berbagai kerugian tersebut, APJATI NTB akan berkoordinasi dengan Pemda NTB, dan BP3TKI untuk mencari solusi.
Sejumlah negara tujuan sudah dilirik untuk menampung TKW Timur Tengah yakni Brunai Darussalam, Malaysia, Australia, Hongkong, dan Taiwan. Brunai Darussalam menjadi alternatif yang cukup diminati apalagi menyangkut perlindungan terhadap TKI.
Pelaksanaan pra Moratorium TKI ke Timur Tengah rencananya mulai diterapkan pada 5 Juli 2011. Nantinya pada 1 Agustus 2011 Moratorium tersebut sudah dilakukan ke Arab Saudi.
Hingga 2011 ini jumlah TKI NTB yang bekerja di Luar Negeri mencapai 56.160 orang. Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia Barat sebanyak 38.139 orang dan Malaysia Timur sebanyak 178 orang. Sedangkan di Saudi Arabia sebanyak 15.666 orang, di Uni Emirat Arab sebanyak 653 orang, Oman 359 orang, Yordania 243 orang dan sisanya sebanyak 2345 orang bekerja di 14 negara.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
5 Makanan yang Wajib Dihindari oleh Wanita Hamil, dari Daging Mentah hingga Kafein
Hamil adalah periode yang penting dalam hidup seorang wanita, dan menjaga pola makan yang sehat adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.
