Pengadilan: Menkes Harus Tetap Jalani Putusan

Susu formula bebas bakteri
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Eka Sukmawati

VIVAnews - Kementerian Kesehatan sudah mengumumkan susu formula yang diduga mengandung Enterobacter sakazakii. Meski sudah mengumumkan, namun Kementerian Kesehatan tetap harus menjalankan putusan pengadilan.

"Pengumumannya harus sesuai dengan amar putusan, tidak bisa diganti," kata Juru Bicara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Suwidya, saat berbincang dengan VIVAnews.com, Jumat 8 Juli 2011.

Suwidya menjelaskan, perintah pengadilan adalah kementerian harus mengumumkan susu formula yang beredar pada 2003-2006. Sedangkan Kementerian Kesehatan mengumumkan penelitian susu formula yang beredar pada 2011. "Jadi tidak dapat diubah lagi putusan itu," ujarnya.

Selain itu, pengadilan juga sudah melayangkan surat teguran (aanmaning) ke Kementerian Kesehatan, IPB, dan BPOM. Mereka diwajibkan hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 12 Juli 2011. "Selasa ada aanmaning kedua, pengadilan tetap akan memanggil mereka," jelas Suwidya.

Dalam surat bernomor w10.U1.Ht.032/2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat meminta bantuan panggilan teguran untuk memanggil pihak BPOM, Menteri Kesehatan, dan IPB.

"Mereka perlu hadir guna diberikan teguran agar memenuhi kewajibannya sesuai dengan keputusan Kasasi," bunyi keputusan itu.

Sementara itu, David Tobing selaku pihak penggugat, merasa kecewa atas tindakan Menteri Kesehatan yang tidak memenuhi putusan pengadilan. "Saya akan kejar terus agar mereka mengumumkan sesuai dengan perintah pengadilan. Kalau perlu kami akan lapor polisi karena telah menutupi informasi," kata David Tobing.

Hari ini, Kementerian Kesehatan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Insititut Pertanian Bogor mengumumkan susu formula yang mengandung Enterobacter sakazakii. Penelitian dilakukan terhadap 47 sampel susu formula.

"Kesimpulannya, hasil survei tidak ditemukan bakreri Entrobacter sakazakii," kata Kepala Litbangkes Kemenkes, Trihono, saat membacakan hasil penelitian.

Hasil penelitian ini dilakukan terhadap seluruh susu formula, yang diperuntukkan untuk bayi berusia 0 - 6 bulan. Sampel dari penelitian adalah seluruh susu formula yang dijual di pasar tradisional ataupun pasar swalayan. Produksi susu yang dijadikan sampel juga produksi dalam negeri dan luar negeri. (eh)

Fiorentina Pastikan Tiket ke Final Liga Konferensi Eropa 2023/24
Little Tokyo Blok M

Long Weekend Hemat! 5 Rekomendasi Wisata Gratis dan Seru di Jakarta

Beberapa destinasi di Jakarta bisa masuk dalam list untuk dikunjungi bersama keluarga. Yuk simak rekomendasi tempat liburan long week end Jakarta berikut ini!

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024