Gara-gara Sound System Gubernur Bali Emosi

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika
Sumber :
  • Wima Saraswati/VIVAnews

VIVAnews - Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika naik pitam. Itu terjadi saat mantan Kapolda Bali itu menutup Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 di Taman Budaya Ardha Chandra, Denpasar, Sabtu malam, 9 Juli 2011. Emosi Pastika membuncah lantaran mic yang digunakannya memberi sambutan dianggap jelek, tidak seperti mic yang digunakan pembawa acara.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

"Saya minta sound system-nya diperbaiki. Masa suara saya jadi tidak bagus. Dan, nada pengeras suara yang dipakai MC (master cerimonial) kok lebih bagus," katanya.

Mantan Kalakhar BNN itu pun lantas meminta meminta teknisi yang bertugas di panggung segera memperbaiki. "Mestinya yang saya pakai ini lebih bagus. Malu dong didengar oleh warga masyarakat yang menghadiri acara ini. Masak gubernurnya berpidato penutupan PKB nggak kedengaran," ucapnya.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Belum puas sampai di situ, Pastika pun menegur teknisi sound system yang bertugas di ruang informasi yang juga menggunakan pengeras suara agar volumenya dikecilkan. "Tolong tuh teknisi yang bertugas, suara dari ruang informasi publik di kompleks Taman Budaya dikecilkan, agar nggak berisik," ucapnya sembari menunjuk ke arah asal suara tersebut.

Dalam sambutan penutupannya, Gubernur menilai PKB yang berlangsung selama sebulan sejak 10 Juni 2011 sudah berjalan sesuai dengan agenda. Namun ia berharap ke depan tetap harus ada peningkatan agar lebih baik lagi.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

"Saya nilai kegiatan yang telah berjalan selama sebulan ini sudah sukses. Namun ke depan, agar lebih baik, karena ini menjadi representasi seni budaya masyarakat Bali, nasional hingga internasional," katanya.

Dikatakan, wajar jika masyarakat mengeritik dan menilai terhadap pelaksanaan PKB tersebut. Namun kritikan yang bersifat membangun hendaknya menjadi evaluasi untuk kegiatan ke depannya.

"PKB adalah ajang presentasi para seniman Bali. Karena itu kita harus terus mengggali dan melestarikan seni budaya tersebut," ucap Pastika.

Penutupan PKB tahun 2011 itu ditandai dengan pencabutan kayonan (gunungan) di atas teratai. Selanjutnya dipentaskan sendratari garapan SMKN 3 Sukawati, Kabupaten Gianyar dengan judul Rama Moksa.

Laporan :  Bobby Andalan | Bali

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya