- Antara/ Arief Priyono
VIVAnews – Tidak dapat dipungkiri pertumbuhan penduduk di Indonesia masih tinggi. Jika tak dikendalikan bisa menjadi momok bagi pemerintah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada bulan Agustus 2010 jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,5 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun atau 3,5 juta jiwa per tahun.
Banyak cara dilakukan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia. Yakni dengan, menggalakkan program keluarga berencana (KB). Namun, penggunaan alat kontrasepsi yang lazim digunakan seperti kondom, pil KB, IUD, dirasakan masih kurang.
Ada alternatif lain yang bisa dilakukan, yakni vasektomi. “Vasektomi memang diperuntukkan oleh pasangan usia subur yang sudah tidak menginginkan anak lagi. Berarti benar-benar stop,” ujar Yusro Hadi Maksum, pemimpin penelitian vasektomi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, ketika ditemui VIVAnews.com, Sabtu 16 Juli 2011.
Menurutnya, vasektomi adalah cara yang paling ampuh untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Bagaimana tidak, saluran sperma dipotong sehingga bibit sperma tidak akan keluar ketika berhubungan seks.Pasangan suami istri tidak akan lagi merasa khawatir akan terjadinya kebocoran karena pemasangan kondom yang tidak benar. “Pasangan tidak lagi khawatir akan kehamilan yang tidak direncanakan,” ia menambahkan.
Namun sayangnya, sosialisasi metoda vasektomi masih sangat minim. Dari keikutsertaan pria pada KB yang hanya 1,5 persen, hanya 0,2 persen pria yang bersedia melakukan vasektomi.
Menurut Yusro, masyarakat yang bersedia melakukannya lebih banyak dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Hal ini disebabkan saat ini pemerintah masih melakukan pendekatan berdasarkan finansial masyarakat, kategori pasangan yang sudah cukup umur dan berkeluarga harmonis.
3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi
Menjadi seorang jenderal adalah keinginan utama bagi setiap anggota TNI yang ingin mencapai puncak karier mereka. Nah, ada beberapa jenderal termuda di TNI AD.
