Boediono : Zakat Negara Kaya ke Negara Miskin

Obrolan Langsat : Boediono
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono berharap dalam forum International Zakat Conference (IZC) 2011 di Bogor, membahas mengenai peran negara muslim kaya untuk menyalurkan zakatnya ke negara muslim yang masih berkutat dengan kemiskinan.

Sehingga, upaya mengentaskan kemiskinan di belahan dunia dapat terwujud. "Menurut hemat saya, barangkali perlu pula dibahas kemungkinan penyaluran zakat dari negara-negara kaya ke negara muslim yang masih bergulat melawan kemiskinan," ujar Boediono saat membuka IZC 2011 di Institut Pertanian Bogor, International Convention Center, Bogor, Selasa 19 Juli 2011.

Boediono menuturkan, zakat adalah ibadah yang langsung terkait dengan kewajiban sosial umat Islam. Zakat dibayarkan kepada saudara-saudara sesama manusia yang berhak menerima (mustahik).

Oleh karena itu, kata Boediono, apabila pengumpulan zakat dapat dilakukan secara efektif dan penyalurannya dapat dilakukan secara tepat guna, zakat sangat berperan besar membantu pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan umat.

"Sebagaimana tema yang dipilih panitia, yaitu 'Pembangunan Zakat Berkelanjutan dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan Umat'," ucapnya.

Di Indonesia, potensi zakat sangat luar biasa besar. Dengan mayoritas masyarakat muslim terbesar didunia, seharusnya, zakat sudah dapat membantu pengentasan kemiskinan. Menurut Boediono, berdasarkan perhitungan yang dibuat oleh Asian Development Bank, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp100 triliun.

"Jika potensi riil ini kemudian dipadukan dengan upaya-upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, maka saya yakin kemiskinan di negeri kita akan dapat lebih cepat teratasi," tuturnya.

Boediono menambahkan, upaya memberantas kemiskinan bukan saja tanggungjawab pemerintah. Masyarakat, utamanya masyarakat muslim juga dapat berperan besar, dengan menunaikan ibadah zakat.

"Pemerintah tentu akan terus berupaya melaksanakan program-program yang ditujukan untuk mengurangi beban masyarakat miskin," imbuhnya.

Dalam konferensi yang digelar 19-21 Juli ini dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara diantaranya, Uni Emirat Arab, Singapura, Al Jazair, Malaysia, Nigeria, Jerman. (umi)

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Gibran membantah pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menyebutkan Presiden Jokowi dan dirinya sudah masuk ke Golkar

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024