- AP Photo/Trisnadi
VIVAnews - Pembagian kupon zakat di Jalan Sei Bah Mendaris, Medan, Kamis 18 Agustus 2011, berlangsung ricuh. Ribuan warga yang mengantre sejak pagi saling berdesakan dan menyebabkan kericuhan.
Sebagian anak kecil dan balita yang dibawa orangtuanya terhimpit kerumunan warga. Seorang wanita lanjut usia bahkan pingsan karena terlalu lama menunggu. Sebagian lansia lainnya meninggalkan kerumunan akibat kelelahan.
Korban pingsan pun terus berjatuhan. Korban pingsan terpaksa disiram air mineral agar segar kembali. Setelah mendapatkan kesegaran, korban biasanya langsung meninggalkan lokasi meskipun belum mendapatkan kupon.
Salah seorang warga bernama Latifah mengatakan, aksi saling berebut ini disebabkan panitia yang tidak bisa mengantisipasi massa saat pembagian kupon. Dia pun terpaksa berlalu meninggalkan lokasi karena sudah kelelahan.
“Panitianya tak profesional. Tak ada pengaturan, warga dibiarkan berebut,” tukas Latifah.
Berkaitan dengan pembagian zakat tersebut, Sekretaris Badan Amil Zakat Provinsi Sumatera Utara Suhaibun menyayangkan pemberian individu yang tidak terkoordinasi dengan baik.
Meski mengatakan pemberian zakat secara individu merupakan hak pribadi, namun menurut dia, pengelolaan zakat tanpa pengawasan yang berkesinambungan justru dapat memicu sikap warga menjadi konsumtif. Kupon yang dibagikan kepada warga ini bertuliskan Kupon Zakat Pengajian Silaturahmi Sejuta Umat Medan, bisa ditukar dengan barang di Masjid Muslimin Jalan Turi, 20 Agustus mendatang. (Laporan Amin l Medan, umi)