Suap Wisma Atlet

Laporan PPATK Sentuh Lingkaran Cikeas?

Yunus Husein Di Wawancara KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Enam Laporan Hasil Analisis (LHA) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap wisma atlet SEA Games di Palembang menyebut beberapa nama dan perusahaan.

Saat ditanya apakah nama-nama yang dekat dengan kekuasaan disebut dalam laporan enam LHA ke KPK, Juru Bicara PPATK Natsir Kongah membenarkan. Namun, sayang, Natsir enggan menyebut nama-nama yang dimaksud.

"Ya, kena lah (beberapa nama di lingkungan kekuasaan)," kata Natsir Kongah saat berbincang dengan VIVAnews.com di Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2011.

Menurutnya, sebagian transaksi beberapa perusahaan yang kerap disebut di media massa juga ikut tertera dalam laporan tersebut. Sedangkan sebagian lain belum disebut di media massa. "Sebagian ada, mungkin ada juga di luar dari yang pernah disebut itu," imbuhnya.

Natsir menilai KPK lambat menindaklanjuti laporan PPATK. Dia mengatakan PPATK sudah menyerahkan LHA sekitar empat bulan yang lalu. Seharusnya, kata dia, sudah ada perkembangan. Karena LHA yang disampaikan PPATK ke KPK lengkap dengan nama dan perusahaannya.

"Sebenarnya nggak lama (memproses data PPATK), data dari PPATK sudah tersaji setengah matang tinggal dipanasi saja," ujar Natsir.

KPK lanjut Natsir melalui LHA yang diberikan PPATK tinggal melakukan kroscek lapangan seperti teknik investigasi maupun penyidikan yang biasa dilakukan oleh penyidik KPK. Namun hingga kini KPK baru menetapkan empat tersangka dalam kasus wisma atlet.

"Ini dia saya nggak ngerti kenapa (belum berkembang). Misalkan saksi belum ada yang berkembang sedangkan Nazaruddin sudah menyebutkan. Kalau tidak ada perkembangan dalam beberapa waktu memang agak janggal," ujarnya mengakhiri perbincangan. (adi)

Ernando Ari yang Begitu Percaya Diri
Dua tersangka dalam dugaan kasus tewasnya remaja 16 tahun di hotel Jaksel

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas

Polisi telah berhasil mencokok dua orang pelaku pembunuhan dengan mencekoki obat ekstasti inex hingga memberikan minuman dicampuri sabu. Kedua remaja itu berinisial AN al

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024