- VIVAnews/Bayu Galih
VIVAnews - Masyarakat, khususnya umat Islam sempat dibuat bingung terkait penentuan 1 Syawal, Idul Fitri lalu. Lebaran mundur sehari dari kalender yang ditentukan pemerintah 30 Agustus 2011 lalu. Sidang Itsbat yang digelar di Kementerian Agama menetapkan, 1 Syawal jatuh pada Rabu 31 Agustus.
Terkait perubahan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku, menerima banyak pesan pendek dari masyarakat terkait perbedaan perayaan Idul Fitri. "Sebagian dari SMS itu merupakan ekspresi kemarahan dari saudara-saudara kita menyalahkan saya, mengapa ada dua kali 1 Syawal," kata SBY, sebelum membuka rapat kabinet paripurna, di Kantor Presiden, Selasa 6 September 2011
Yudhoyono mengatakan, kebanyakan dari pengirim SMS tersebut berpandangan bahwa yang menentukan 1 Syawal adalah Presiden. "Setelah kami jelaskan dengan sabar, pada prinsipnya mereka bisa mengerti," kata dia
Selain itu, kata SBY, dia juga menerima SMS yang menyatakan pelaksanaan Idul Fitri yang tidak bisa bersamaan. "Isinya, apa tidak bisa di negara ini ada satu solusi yang arif yang bijak untuk menentukan cara bangsa ini merayakan Idul Fitri pada hari yang sama," kata dia
Menurutnya, yang menentukan 1 Syawal sudah ada yang lebih ahli, yaitu para ulama. "Ini domain ulama, cendekiawan, saya bukan ahlinya," kata dia
Lebih lanjut, kata Yudhoyono dia menyerahkan permasalahan ini kepada Majelis Ulama Indonesia. "Coba pikirkan baiknya bagaimana untuk menetapkan 1 Syawal bagi kita semua di masa depan," kata dia. (eh)
AC Milan Mulai Berani Belanja Pemain Mahal
AC Milan dikabarkan sedang memburu penyerang RB Leipzig, Benjamin Sesko. Pemain berusia 21 tahun itu memiliki harga mahal karena performanya sedang naik.
