- Antara/ Jimmy Ayal
VIVAnews - Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, mengatakan pihak kepolisian mewaspadai titik rawan di Ambon agar kericuhan tidak meluas. Gubernur Maluku tengah berkoordinasi dengan kepolisian untuk meredakan suasana.
"Kita malam ini akan melakukan rapat koordinasi dengan semua aparat keamana terutama wilayah yang rawan. Kita juga akan segera bertemu dengan tokoh-tokoh di Ambon," ujar Karel dalam wawancara kepada tvOne, Minggu 11 September 2011.
Karel mengharapkan kepolisian bisa segera menangani masalah tersebut, dan bisa mengevakuasi warga agar tidak terkena ancaman tersebut. Sementara itu, untuk tempat-tempat yang dianggap rawan bisa segera dilokalisasi sehingga tidak berpengaruh ketempat-tempat lainnya.
Hingga saat ini, kata Karel, ada dua kendaraan yang dibakar oleh massa terkait dengan bentrok tersebut. "Ada dua mobil yang dibakar, kalau sepeda motor belum dapat konfirmasi," kata dia.
Dijelaskan Karel, pihak kepolisian saat ini belum menangkap otak dari kejadian tersebut, meski begitu polisi sudah berada dilokasi untuk mengamankan lokasi kejadian agar tidak ada korban jiwa.
Seperti diketahui, bentrok antar warga di Ambon, Maluku dipicu kematian seorang tukang ojek asal Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe. Berdasar hasil visum tukang ojek itu meninggal dengan luka tikam. "Kita akan serahkan masalah ini ke penegak hukum untuk menginvestigasi bentrok ini," jelas Karel. (ren)