- ANTARA/Izaac Mulyawan
VIVAnews - Markas Besar Kepolisian RI masih terus mengusut siapa yang penyebar isu provokatif yang mengakibatkan kerusuhan di Ambon pada Minggu 11 September 2011.
"Polri serius melacak SMS provokator ini. Sampai saat ini terus bekerja. Alhamdulillah SMS provokator sudah berhenti," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polsi Anton Bahrul Alam, di Jakarta, Kamis 15 September 2011.
Anton menjelaskan, SMS provokator itu disebar di sejumlah kota. "Di Jakarta juga ada. Ada nomor yang sama, ada yang tidak. Tapi kami bisa tahu nanti," ujarnya.
Selain melalui SMS, lanjut Anton, provokasi itu juga dilakukan melalui facebook. "Komentar-komentar yang sifatnya provokatif, kami lacak semua," ujarnya.
Untuk itu, Polri mengimbau kepada masyarakat apabila menerima SMS provokator agar segera dilaporkan ke polisi. "Nanti kan bisa diurut darimana-darimana. Siapa yang pertama kali membuat itu bisa ketahuan," ujarnya.
Sembilan warga Ambon tewas dalam kerusuhan tersebut. Sementara ribuan warga juga terpaksa mengungsi karena aksi kerusuhan tersebut. (eh)