- ANTARA/Izaac Mulyawan
VIVAnews - Untuk mencegah konflik antar warga meluas ke daerah lain di Maluku dan untuk mempertahankan kondisi keamanan yang kian kondusif, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku mendesak TNI/Polri untuk lebih memperketat keamanan. Selain itu, DPRD juga meminta aparat untuk mengawasi secara ketat seluruh pintu masuk ke kota Ambon.
“Kami tidak bermaksud untuk membatasi orang luar masuk Ambon. Tapi untuk saat ini, pintu masuk ke kota Ambon harus diawasi secara ketat," demikian ditegaskan sejumlah pimpinan DPRD Provinsi Maluku di gedung DPRD Karang Panjang, Ambon.
Lucky Wattimury, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, menyebutkan untuk memperketat pengawasan di seluruh pintu masuk ke kota Ambon, pemerintah provinsi harus berkoordinasi dengan pemerintah kota Ambon secepatnya, sehingga situasi yang kian kondisif saat ini tetap terjaga.
Berdasarkan rapat koordinasi dengan para pimpinan DPRD, lanjut Wattimury, DPRD juga meminta seluruh warga kota Ambon, utamanya para ketua RT di tiap kecamatan, mendirikan pos lingkungan untuk menangkal orang tidak dikenal menyusup dan menyebarkan isu provokatif.
Pasalnya, hingga hari keempat pasca bentrok yang terjadi pada Minggu 11 September 2011 kemarin, masih saja beredar isu bernada provokatif di tengah-tengah masyarakat.
Seluruh jajaran TNI/Polri juga harus memaksimalkan peran dan fungsi intelijen, terutama untuk memantau wilayah-wilayah rawan konflik di kota Ambon, semisal Mardika dan Batumeja serta lainnya.
DPRD juga mempercayakan secara penuh segala bentuk pengamanan masyarakat ke depan kepada TNI/Polri yang kini bertugas di Maluku, termasuk upaya penegakan hukum.
“Penegakan hukum adalah hal yang mutlak dilakukan oleh aparat keamanan, sehingga menghadirkan efek jera,” kata Wattimury. “Adanya sikap antisipatif dari TNI Polri terhadap seluruh kejadian juga harus dimaksimalkan, terutama fungsi intelijen." (Laporan: Abdul Karim, Ambon | kd)
PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Ju
