Kepala BIN Akui Sulit Deteksi Pelaku Bom

Sutanto.
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Sutanto, menyatakan penanganan aksi terorisme bukanlah hal yang mudah. Banyak kendala yang dihadapi pihaknya untuk melakukan pencegahan terhadap terorisme.

"Tidak semua bisa dibuka pada semua aparat di lapangan, karena memang perlu perhatian yang tinggi. Tidak bisa dari Densus atau siapa pun. Bisa saja gagal gara-gara ada informasi yang bocor," kata Sutanto sebelum rapat dengan Komisi I di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 26 September 2011.

Selain kendala tersebut, menurut Sutanto, saat ini pelaku teror tidak lagi melakukan aksinya secara berkelompok. Sehingga sulit mendeteksi para pelaku.

"Mengingat kejadian-kejadian yang telah lalu, apalagi sekarang mereka bergerak perorangan. Tidak semudah mendeteksi pada waktu-waktu yang lalu. Sehingga perlu perhatian yang tinggi dari aparat yang operasi di lapangan," ujarnya.

Sebelumnya, terjadi peledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegal Harjo, Jebres, Solo, Jateng, Minggu 25 September 2011. Peledakan bom tersebut, menewaskan satu orang dan melukai 28 orang yang merupakan jemaat gereja. (eh)

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan
PT Freeport Indonesia (PTFI) teken Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PTFI periode 2024-2026 bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh (dok: Freeport)

Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024